Jokowi Ingin Hutan Jati Bisa Ditanam Padi, Jagung, dan Kedelai

Jakarta -Siang ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama beberapa menteri ekonomi menggelar rapat terbatas dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar dan perwakilan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ketiga pihak merupakan yang cukup aktif dalam melakukan riset tentang pemanfaatan kawasan hutan di Pulau Jawa untuk pertanian. Khususnya menanam padi, jagung dan kedelai di sela-sela tanaman hutan.

Setelah mendengar riset tersebut, Presiden Jokowi ingin di areal hutan jati khususnya milik BUMN PT Perhutani juga bisa ditanam tanaman pangan seperti kedelai, jagung, dan padi. Hal ini untuk mendukung swasembada pangan di tengah keterbatasan lahan.

“Intinya bagaimana bisa memanfaatkan tentang kawasan hutan untuk tingkatkan produksi pertanian,” ungkap Menko Perekonomian Sofyan Djalil usai rapat di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2015)

Dari paparan tersebut, terdapat beberapa rekomendasi yaitu terkait dengan perubahan regulasi pertanian, sistem pembelian dan pendistribusian pupuk, dan benih.

“Belum bisa disampaikan rinciannya, tapi tujuannya supaya ide untuk memanfaatkan kawasan hutan itu menjadi lebih efektif,” jelasnya.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya menambahkan program ini bisa dimulai pada tahun depan. Sebab harus ada perubahan Peraturan Pemerintah (PP) 72 tahun 2010 tentang Perhutani dan PP 24 tahun 2010 tentang penggunaan kawasan hutan.

“Tadi Pak Presiden mengatakan kita akan memulainya tahun 2016. Berarti kami harus usulan perubahan regulasi,” terang Sitinurbaya.

Pada kesempatan yang sama, Mustoha menyampaikan pihak Perhutani menyiapkan upaya untuk mendorong produksi ketiga pangan tersebut, yaitu dengan menanam di antara tanaman pokok kehutanan.

“Dalam konteks ini, kami siapkan zona adaptif. Jadi jarak tanam antara pohon jati kita lebarkan. Biasanya 3×3 menjadi 8×2 atau 10×2,” kata Mustoha.

Pemerintah dinilai siap memberikan subsidi pupuk kepada petani hutan, beserta benih unggul dan alat-alat yang dibutuhkan. “Dengan demikian Perhutani siap offtaker terhadap produk-produk baik jagung atau kedelai,” imbuhnya.

Sumber : detik.com
Tanggal : 11 Maret 2015

Share:
[addtoany]