BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (28/2) l Kegiatan keberhasilan tanaman kehutanan dan keberhasilan ketahanan pangan harus didukung dan disukseskan, karena diamanatkan oleh Negara untuk mengelola hutan dengan tetap mengedepankan 3 aspek yang harus berjalan seimbang yakni aspek ekologi, social dan ekonomi. Demikian dikatakan Administratur KPH Banyuwangi Selatan, Agus Santoso dalam persiapan panen tanaman tumpangsari dalam kawasan hutan.
Upaya Perhutani Kesatuan PemangkuanHutan (KPH) Banyuwangi Selatan untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan akan segera terealisasi, seluas 1.430,2 ha kawasan hutan telah ditanami tanaman jenis padi, kedelai dan jagung yang merupakan jenis pertanian untuk pangan yang ditanam bersama atau di dalam dengan tanaman kehutanan yang diperkirakan akan memasuki masa penen sekitar bulan maret hingga april mendatang tersebut berada tersebar di wilayah KPH Banyuwangi Selatan yang terbagi di 7 wilayah BKPH dengan rincian untuk jenis komoditi padi seluas 601,7nha, kedelai seluas 308,3 ha dan komoditi jagung seluas 520,2 ha dengan jumlah petani hutan sebanyak 5.611 orang.
“Dengan pola PHBM inilah masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dilibatkan dalam mengelola hutan sekaligus masyarakat diuntungkan dari segi ekonomi dengan hasil panen yang didapatkan atas tanaman tumpangsari tersebut dan berharap masyarakat sekitar hutan akan sejahtera, hutan aman dan lestari sebagai wujud kontribusi masyarakat sekitar hutan kepada perhutani” tambahnya. (Kom-PHT/BWS/Didik)
Editor : Dadang K Rizal
@copyright 2015