Atasi Banjir, Jokowi Tanam Pohon di Hulu Ciliwung

Berita Satu Online, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersama Bupati Bogor Rahmat Yasin dan Perhutani melakukan penanaman pohon di Desa Telaga Warna, kawasan Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Selasa (4/1).

Penanaman ini merupakan upaya memperbaiki kualitas lingkungan di hulu Jakarta yang bisa membantu mencegah banjir Jakarta.

Telaga Saat sendiri merupakan hulu dari Sungai Ciliwung yang mengalir ke Jakarta. Kepala Perhutani Divisi 1 Jawa Barat, Dadang Hendaris, mengatakan Daerah Aliran Sungai Ciliwung terdapat 36.000 hektare yang terdiri dari kawasan hutan konservasi yang dikelola Perhutani seluas 2.000 hektare.

“Kawasan hutan produksi bukan hutan lindung seluas 1.893 hektare, 5,5 persen dari luas DAS tersebut. Ditambah 5,8 hektare adalah di hulu Ciliwung, yakni di Telaga Saat,” katanya.

Dadang mengatakan, tutupan lahan yang ada di kawasan hutan baik konservasi maupun produksi adalah 11 persen lebih.

Namun meskipun hutan produksi, tetapi Perum Perhutani tidak ada kegiatan-kegiatan yang merugikan kawasan hutan lindung.

Selain itu, dari 1.893 hektare tersebut terdapat pohon-pohon yang fungsi hidrolisnya masih bagus. Namun sebanyak 200 hektare, dikatakannya perlu ada pengkayaan.

“Tapi tegakan pohonnya kurang sehingga harus kami perbaiki. Dari hamparan 1.893 hektare ini, ada 1000 di Hambalang,” katanya.

Bupati Bogor, Rahmat Yasin, juga mengatakan jika kejadian banjir yang terjadi kali ini merupakan kelemahan dan kesalahan dalam mengelola alam. Masyarakat banyak yang kurang menyadari bahwa alam untuk dimanfaatkan.

Ia mengatakan, persoalan banjir ini juga terkait dengan masalah struktural dan kultural.

“Apa yang harus kita bangun, perbuat dan lakukan untuk bisa meminimalisir luapan air yang melimpah ke Jakarta sehingga Jakarta tidak sanggup mewadahi air itu yang akhirnya meluap kemana-mana,” kata Rahmat.

Rahmat juga mengungkapkan jika pihaknya memiliki tiga larangan untuk masyarakat Bogor, yakni, tidak boleh menghuni bantaran Ciliwung, tidak boleh membuang sampah di sungai, dan harus sadar bahwa Ciliwung menjadi sumber kehidupan masyarakat.

Selain itu, dikatakannya, normalisasi penyerapan air bukan hanya dilakukan penanaman pohon linear dengan membongkar pembangunan villa di kawasan Puncak, karena banjir akan tetap ke Jakarta.

Dengan demikian harus berbanding terbalik penanaman pohon dengan pembangunan villa.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, mengatakan dengan singkat jika persoalan mengenai banjir ini sudah jelas begitupun dengan jalan keluarnya.

“Kita tidak mau terus menyalahkan, tapi kita harus fokus pada menyelesaikan masalah,” pungkasnya.

Bersama beberapa tokoh yang hadir, Jokowi menanam pohon kayu putih di tepi Telaga Saat. Cuaca sendiri selama penanaman hujan dan berkabut serta jalanan yang sangat becek.

Berita Satu Online | 04 Februari 2014 | 15.45 WIB

Share:
[addtoany]