2 Juta Hektare Lahan Perhutani Bisa untuk Tanaman Pangan

Antara Jateng, SOLO – Menteri Pertanian Suswono mengatakan sekurangnya dua juta hektar lahan PT Perhutani di Pulau Jawa bisa dikembangkan untuk tanaman pangan dengan sistem tumpang sari.

“Apabila lahan itu bisa dimanfaatkan 500 hektare saja untuk tanaman pangan dengan model tumpang sari, (itu) sudah bagus dan luar biasa untuk memberikan sumbangan pangan,” kata Suswono di sela-sela kampanye diversifikasi pangan sehat dengan pangan lokal di Balekambang, Solo, Jumat.

Ia mengatakan dengan sistem tumpang sari ini tidak menggangu untuk penaman pohon jati atau yang lainnya yang sekarang ini sedang ditangani oleh kehutanan. Melalui cara ini sehingga tidak akan mengurangi lahan lainnya.

Dikatakan hal ini bisa dilihat di daerah Banyuwangi, Jawa Timur bekas hutan yang ditebang itu ditanaman kedelai oleh masyarakat sekitar hutan hasilnya bisa mencapai 1,7 ton per hektar. “Ya apa bila lahan milik perhutani itu semuanya bisa dimanfaatkan yang baik sudah luar biasa dalam memberikan sumbangan tambahan produksi pangan,” katanya.

Menyinggung masalah kedelai, Mentan mengatakan sebenarnya petani juga mau menanam kedelai, tetapi kalau harganya jatuh pasti mereka memilih tanam padi atau tanaman yang lainnya yang lebih menguntungkan.

Pemerintah sekarang ini untuk mengurangi ketergantungan kedelai asal luar negeri juga terus menggalakan penanam komoditas tersebut. Sekarang ini di NTB akan menanam kedelai seluas 20 ribu hektar dan di Aceh 50 ribu hektar.

Gerakan ini semua juga tidak lain untuk melakukandeversifikasi pangan lokal, karena pangan lokal juga tidak kalah dengan yang berasal dari luar negeri.

Jurnalis : Joko Widodo | Editor : Mahmudah
Antara Jateng Online | 04 Oktober 2013 | 18.46 WIB

Share:
[addtoany]