30 Ha Lahan di Hulu Sungai Citarum akan Jadi Kawasan Konservasi

DETIK.COM (27/1/2018) | Sebanyak 30 hektare (ha) lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII dan Perum Perhutani akan dimanfaatkan sebagai konservasi hulu sungai Citarum. Lahan tersebut akan digunakan sebagai pembibitan berbagai macam tanaman.

Komisaris Independen PTPN VIII Ipong Witono mengatakan 30 hektar lahan tersebut berada di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Sebelumnya, lahan milik negara tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk menanam sayur-sayuran.

“Ketika negara membutuhkan melakukan konservasi, kami dengan senang hati untuk berpartisipasi. Ada 25 hektar lahan (PTPN) kami berikan untuk pembibitan, sementara 5 hektar dari Perum Perhutani,” kata Ipon di lokasi pembibitan saat menerima kunjungan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo, Sabtu (27/1/2018).

Ia menuturkan proses pembibitan tanaman untuk tahap awal akan dilakukan selama 7 tahun ke depan. Tanaman akan ditanam tentunya harus memiliki nilai ekonomis dan konservasi khususnya terhadap hulu sungai Citarum.

“Karena tanaman sayur-sayuran ini kurang berdampak terhadap konservasi hulu sungai Citarum. Jadi dialihfungsikan dengan tanaman yang punya nilai ekonomis dan konservasi,” ungkap dia.

“Warga yang sebelumnya menanam sayuran juga sudah kami berikan pemahaman. Jadi mereka juga ikut pembibitan sekarang,” ia menambahkan.

Proses pembibitan ini dilakukan oleh Yayasan Budi Asih bersama anggota TNI yang berasal dari Satgas Citarum Harum. Perwakilan Yayasan Budi Asih Yuhan mengatakan sudah ada sekitar 116.205 bibit tanaman menggunakan polybag.

“Tanamannya endemik ada Puspa, Saninten sama Rasamala. Bisa juga ditanami kopi dan tanaman buah. Sejauh ini ada 116 ribuan tanaman yang sudah tanam menggunakan polybag,” tutur dia.

Dia mengatakan pembibitan ini akan berlangsung selama 7 tahun. Setiap tahunnya, nanti ada proses pembibitan dan penanaman. Sehingga, sambung dia, konservasi sungai Citarum dari ancaman erosi lahan perkebunan bisa diminamalisir.

“Rencana pembibitan itu 7 tahun. Terus rotasi setiap tahun bikin bibit, kemudian tanam,” kata Yuhan.

Sumber : detik.com

Tanggal : 27 Januari 2018