Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menjamin bahwa rencana pembangunan Taman Safari “Jateng Park” di kawasan “Hutan Penggaron Ungaran” tidak akan merusak ekosistem lingkungan. Dalam pembangunan Taman Safari memang terjadi alih fungsi lahan hutan Penggaron hingga seluas 500 hektar, namun sudah melalui proses kajian yang panjang sehingga akan mendatangkan keuntungan.
“Semuanya sudah melalui kajian matang. Saya juga sudah mewanti-wanti agar benar-benar memperhatikan lingkungan, dengan tidak merusak lingkungan dan tanaman. Kita coba desain untuk wisata kebun binatang itu,” terang Bibit Waluyo kepada wartawan usai menerima penghargaan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Wisma Perdamaian Semarang, kemarin.
Seperti diketahui, Jawa Tengah berencana membuat Taman Safari “Jateng Park” di kawasan Hutan Penggaron Ungaran, Kabupaten Semarang. Rencana itu sudah lama muncul, namun belum terealisasi karena belum ada kata sepakat dengan Perum Perhutani. Direncanakan, tempat wisata kebun binatang itu akan menempati 1/3 lahan, atau 500 hektar dari lahan 1.500 hektar yang ada. Pembangunan Taman Safari di Hutan Penggaron ini merupakan kerjasama Perum Perhutani Jawa Tengah dengan PT Botan Raharjo Propertindo untuk pengembangan wisata.
Menurut Bibit, jadi tidaknya pembangunan Taman Safari “Jateng Park” tergantung oleh Perum Perhutani. Jika Perhutani setuju, maka akan segera ditandatangani nota kesepahaman dengan investor. Pemerintah provinsi hanya sebatas fasilitator agar proyek tersebut dapat segera terealisasi. “Taman Safari ini nantinya juga sebagai wahana pendidikan,” ujar mantan Pangdam IV Diponegoro. Sementara itu, dalam pidatonya usai menerima Penghargaan Bintang LVRI mengatakan, niat utama menjadi Gubernur tidak untuk kepentingan pribadi. (ck-228)
PELITA :: Kamis, 19 Januari 2012, Hal. 7