40 pejuang lingkungan Jateng terima penghargaan Kalpataru dari Ganjar

MERDEKA.COM (19/7/2017) | 40 orang dari perwakilan organisasi masyarakat, perusahaan, rumah sakit hingga Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Penghargaan terdiri dari Kalpataru tingkat Provinsi, Sekolah Adiwiyata Terbaik, Penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain memberikan penghargaan, Gubernur juga memberikan bantuan secara simbolis kepada para pejuang lingkungan di Jawa Tengah di sela peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kebun Raya Baturraden, Banyumas, Rabu (19/7).

Penghargaan pada kategori Kalpataru tingkat provinsi Jawa Tengah diberikan kepada Mukidin, warga Desa Ngrancah Kecamatan Grabag, Magelang, Juara I Perintis Lingkungan Hidup, Yayuk Tutiek asal Desa Penjalin RT 01 RW 01 Kecamatan Teras, Boyolali.

Juara I Pengabdi Lingkungan Hidup, Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Muria, Desa Colo RT 03 RW 01 Kecamatan Dawe, Kudus, Juara I Penyelamat Lingkungan Hidup, Muhammad Hely Rofikun Dusun Bumenjelapan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang.

Juara I Pembina Lingkungan Hidup, Irhamto Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara Juara II Perintis Lingkungan Hidup, Wawan Setyawan, Mahasiswa Pecinta Alam “Arga Dahana” Universitas Muria Kudus, Juara II Penyelamat Lingkungan Hidup.

Penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup diberikan kepada beberapa rumah sakit dan perusahaan. Di antaranya RSUD Prof Dr Margono Soekardjo Purwokerto, PT Safarijunie Textindo Industry Boyolali, RSUD Pandanarang Boyolali.

Perum Perhutani Pgt Winduaji Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) GT1 Divisi GTP dan MKP Brebes, Perum Perhutani KBM GT1 Cilacap, PT Hartono Istana Teknologi Demak, PT Muria Moelia Demak, PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Unit Grobogan, PT Kemilau Kharisma Sejahtera, Karanganyar,

PT Sekar Bengawan Karanganyar, PT Sumber Cahaya Agung Karanganyar, PT Asia Pasific Fibers Kendal, RSUD Dr RM Soedjarwadi Klaten, PT Sinar Indah Keras Kudus, PT Kurnia Kulit Abadi Magelang, PT Pandatex Magelang, PT Purbayasa Purbalingga, PT Tiga Pilar Sejahtera Sragen, PT Marguna Tarulata Tegal, PT Tanung Kreasi Parquet Temanggung, PT Charoen Porphan Indonesia Salatiga, PT Unza Vitale Salatiga, dan PT Danar Hadi Surakarta.

Sedangkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Tengah kategori Sekolah Dasar diberikan kepada SDN Girimargo 1 Sragen (Juara I), SDN 05 Tawangmangu (Juara II) dan SDN Jatirejo (Juara III).

Kategori SMP/MTs diberikan kepada SMPN 1 Wedarijaksa Pati (Juara I), SMPN 4 Kroya (Juara II), SMPN Pringsurat Temanggung. Kategori SMA/MAN diberikan kepada SMAN 1 Rembang Purbalingga (Juara I), SMAN 1 Kutowinangun, Kebumen (Juara II) dan SMAN 1 Kersana, Brebes.

Sementara bantuan simbolis diberikan kepada pejuang lingkungan seperti Satiman dari Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, RR Hendarti dari Kelompok Bank Sampah ‘Sampah Sahabatku’ Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga.

Catur Tiyantahara, dari Kelompok Bank Sampah ‘Asri” Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kebumen, Ariwandari dari Kelompok Bank Sampah ‘Manis’ Kampung Kauman, Kelurahan Muntilan, Kecamatan Muntilan, Magelang, Sulastri dari Kelompok Bank Sampah ‘Asri Jaya’ Kelurahan Pagerkukuh, Kecamatan Wonosobo, Wonosobo.

Agus Prasodjo dari Kelompok Tani ‘Sri Rejeki Satu’ Desa Glapansari, Kecamatan Parakan, Temanggung, Indriyatmoko dari Gapoktan ‘Semliro Mulyo’ Desa Rahtawu, Kecamatan Geong, Kudus, Yusmin dari Gapoktan ‘Ngudi Mulyo’ Desa Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Ngatmanto dari Kelompok Ternak ‘Damar Wulan’ Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen dan Margo Widodo dari Kelompok Tani Ternak ‘Tani Makmur’ Desa Tambak, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

“Mereka ini patut dicontoh. Sekarang di desa-desa itu sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh masyarakat. Contohnya Kampung Iklim di Magelang. Sekarang sudah zamannya masyarakat yang memulai untuk peduli lingkungan,” ujar Ganjar usai memberikan penghargaan.

Sementara itu, salah satu penerima penghargaan, Irhamto mengaku senang mendapatkan Kalpataru Tingkat Provinsi Jateng atas karya buatanya yaitu pompa air tenaga kincir air batu bana. Apresiasi dari Pemprov ini membuatnya bersemangat untuk menggarap inovasi baru yang lain.

“Saya berterima kasih sudah diapresiasi oleh Pemprov. Ini sebuah penghargaan yang patut disyukuri dan menjadikan saya ingin mengembangkan inovasi lainnya,” katanya.

Pria yang hanya mengenyam pendidikan di SD ini menuturkan, kincir air sederhana buatannya itu digerakkan dengan aliran air. Akan tetapi mampu mengangkat air dengan ketinggian 150 meter. Sehingga dengan mudah air dari bawah itu bisa dialirkan ke bak penampungan, lalu mengalir ke rumah-rumah warga.

“Alat yang saya buat ini sangat hemat. Kalau warga harus menaikkan air pakai diesel, pasti butuh bahan bakar minyak (BBM) yang banyak. Sedangkan pakai kincir air ini, hanya butuh perawatan saja,” tambahnya.

Sumber : merdeka.com

Tanggal : 19 Juli 2017