Perum Perhutani mengekspor air minum kemasan ke Jepang. Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi ekspor kayu yang selama ini menjadi produk utama Perhutani. Pada 2014, diharapkan produk kayu dan non kayu Perhutani mencapai masing-masing 50 persen.
Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto menyatakan, keran ekspor ini dibuka melalui perusahaan distributor PT Classic Indonesia. Perusahaan tersebut kemudian menghubungkan produksi air Perum Perhutani dengan importir air minum dalam kemasan di Jepang, Curious Co Ltd. Kerja sarna ini sudah dijajaki sejak empat tahun lalu, namun semakin intensif saat Jepang dilanda tsunami beberapa waktu lalu. “Tsunami membuat pasokan air minum bersih berkurang di negara itu,” katanya kepada Republika, Ahad (11/9).
Menurut Bambang, perusahaan asal Jepang tersebut telah mengetes hampir seluruh sumber mata air yang ada di Indonesia. “Namun, mereka baru merasa cocok dengan produksi air di hutan Perhutani di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat,” katanya. Air dari sumber tersebut pun telah diuji di laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). “Hasilnya lebih baik dari air kemasan lainnya,” katanya.
Untuk tahap pertama, volume air sebesar 21.600 liter atau 36 ribu botol berukuran 600 ml. Nilai penjualannya mencapai Rp 50 juta. Pengiriman selanjutnya diperkirakan akan dilakukan pada akhir bulan mendatang dengan volume yang lebih besar. “Hingga akhir tahun, volumenya mencapai satu juta liter,” ujarnya.
Bambang menyatakan, meskipun nilainya masih kecil, ekspor ini merupakan kesempatan bagus bagi Perhutani untuk memperkenalkan produk non kayu. “Selama ini, orang hanya kenal produksi kayu kita,” katanya. Sementara itu, produk non kayu, seperti air, batu air, minyak darat, dan kayu putih, belum terekspos. Karena itu, perlu usaha menambah nilai dari produk non kayu tersebut. Dengan meningkatnya produksi non kayu, diharapkan produksi kayu Perhutani bisa di tekan. “Sehingga, kayu yang ditebang semakin sedikit,” ujarnya. • ed: firkah fansuri
Nama Media : REPUBLIKA
Tanggal : Senin, 12 September 2011, Hal 14
Penulis : Fitria Andayani
TONE : POSITIVE