JAKARTA, PERHUTANI (29/3) | Direksi Perum Perhutani dan seluruh karyawan Perhutani pada hari Sabtu (29/3) memperingati hari jadi Perhutani ke 53 di Gedung Manggala Wanabhakti Jakarta. Hari jadi tersebut didasarkan pada diawalinya sejarah dibentuknya Badan Pimpinan Umum (BPU) Perhutani dan PN (Perusahaan Negara) Perhutani yang diundangkan Negara pada 29 Maret tahun 1961. Pada tahun 1972, badan hukum Perhutani berbentuk Perum (Perusahaan Umum) ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 tahun 1972 pada tanggal 29 Maret 1972. Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 181/Kpts/DIR/2012 menetapkan bahwa 29 Maret menjadi hari jadi Perum Perhutani, BUMN Kehutanan pengelola 2,4 juta Hektar hutan di Indonesia ini.
Upacara peringatan hari jadi ke 53 yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani mengusung tema “Jujur dan Peduli Menuju Perhutani Ekselen”, diperingati pula secara serentak di seluruh unit kerja Perhutani di Jawa Madura.
Dengan usia lebih setengah abad, banyak hal yang telah dicapai terutama sejak tahun 2008, Perhutani telah melaksanakan transformasi perusahaan, dengan roadmap, target, dan program yang jelas dan terukur. Target utama transformasi era pertama yaitu penataan bisnis dan proses inti, yang berlangsung dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 telah dilaksanakan sesuai rencana.
Hal mendasar yang sudah dilaksanakan adalah: Pertama, peningkatan potensi sumberdaya hutan melalui penanaman bibit unggul Jati Plus Perhutani (JPP) dengan silvikultur intensif, pengembangan tanaman pinus bocor getah, pengembangan tanaman karet dengan sistem agroforestry di Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. Kedua, revitalisasi industri produk kayu dan non kayu yaitu dengan meningkatkan kapasitas pabrik industri kayu dan non kayu yang sudah ada, pembangunan industri baru pabrik derivatif gondorukem di Pemalang Jawa Tengah, pabrik plywood di Kediri dan pabrik penepungan porang di Pare. Demikian pula pembangunan industri sagu di Sorong Papua sudah mulai penyelesaian lapangannya. Industri sagu ini dalam rangka mendukung agenda ketahanan pangan nasional, yaitu dengan membangun pabrik sagu di Sorong Selatan, Papua. Kapasitas mencapai 30 ribu ton per tahun, dengan investasi diperkirakan mencapai Rp. 80 miliar. Ketiga, penerapan manajemen SDM berbasis kompetensi terhitung 1 April 2013. Sistem ini diterapkan, disertai penerapan pembayaran gaji secara online. Perhutani juga telah meningkatkan gaji karyawan, dengan proporsi terbesar karyawan Asper/Kepala Bagian Pemangkuan Hutan (KBKPH) ke bawah dengan kenaikan lebih dari 15%. Keempat, Perhutani telah melakukan restrukturisasi organisasi dengan memisahkan kegiatan hulu berupa pengelolaan sumberdaya hutan dan kegiatan hilir berupa industrialisasi dan pemasaran produk. Selain itu Perhutani telah meningkatkan status karyawan secara bertahap sebanyak 400 orang tahun 2011, 1600 orang tahun 2012, 1600 orang tahun 2013 dan terakhir 2014 sebanyak 3000 orang.
Pada tahun 2014, Perhutani mentargetkan pendapatan sebesar Rp. 4,603 Triliun dengan target laba sebesar Rp. 287 Miliar atau 140 % dari pencapaian 2013. Kontribusi pendapatan dari sektor usaha non-kayu terus ditingkatkan daripada kayu. Oleh karena itu selain mendidik SDM yang handal di bidang bisnis, struktur organisasi baru yang dengan tegas memisahkan pengelolaan sumberdaya hutan sebagai backbone perusahaan dan pengelolaan bisnis komersial akan berdampak pada tujuan bisnis yang lebih fokus dan proses pelayanan kepada pelanggan lebih cepat dan lebih baik.
Pada acara hari jadi tersebut, Direktur Utama Perhutani memberikan penghargaan kepada lebih kurang 84 karyawan-karyawan terbaik di berbagai bidang dan tingkatan. Penghargaan lain diberikan kepada karyawan pembaca terbaik majalah internal Perhutani melalui ”Duta Rimba Best Reader Award” untuk tingkat Mantri/Kepala Resor Pemangkuan Hutan/Kepala Urusan dan tingkat Asper/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan/Kepala Sub Seksi. Kegiatan ini untuk meningkatkan dan menggalakkan budaya membaca bagi karyawan.
Untuk generasi muda Indonesia, Perhutani juga menyelenggarakan Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan ”Perhutani Green Pen Award 2014”. Kegiatan ini sebagai tanggungjawab perusahaan untuk penyadaran lingkungan melalui budaya menulis, dan mengasah kepekaan rasa atau empati. Selain itu diharapkan melalui kegiatan Perhutani Green Pen Award ini akan muncul bibit-bibit muda penulis Indonesia yang berbakat. Naskah yang masuk dalam lomba mencapai 1800 judul, berasal dari berbagai kota di Indonesia termasuk beberapa darii Hongkong.
Hari jadi ke 53 ini juga dimeriahkan dengan lomba beberapa cabang olah raga yang diikuti oleh karyawan kantor pusat dengan aneka hadiah maupun doorprize. Dalam rangkaian peringatan hari jadi, direncanakan pada tgl. 21-22 April 2014 akan diadakan bhakti sosial ke beberapa desa hutan di wilayah kerja Divisi Regional Jawa Tengah.
Turut hadir pada acara hari jadi Perhutani ke 53 para rimbawan senior dan para mantan Direksi Perum Perhutani beberapa periode. PR. KANPUS
@Copyright2014