BLORA. Perhutani KPH Cepu terus melakukan perluasan lahan produksi porang. Pada tahun ini telah disiapkan lahan seluas 150 hektare untuk budidaya tanaman tersebut. Penambahan luas lahan tanaman tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan ketersediaan bahan baku pabrik porang yang rencananya akan dibangun di Blora tahun ini.
Administratur (Adm) Perhutani KPH Cepu, Endro Kusjianto menjelaskan bahwa penanaman porang kembali akan dilakukan tahun ini dengan lokasi penanaman tersebar di beberapa wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH).
“Penanaman porang masih terus jalan, tahun ini kami siapkan lahan 150 hektare,” ungkapnya.
Menurutnya secara umum kondisi hutan jati sangat cocok untuk budidaya porang. Hanya saja agar produksi yang dihasilkna bisa lebih bagus harus diperhatikan beberapa hal dalam pemilihan lokasi lahan penanaman. Diantaranya lahan harus landai dan harus ada tanaman tegakan jati minimal 60 persen.
Dia mengungkapkan, Perhutani melalui Pusbanghut sudah mulai mengembangkan bibit porang secara generatif. Hanya saja bibit yang dikembangkan dengan biopori tersebut saat ini belum bisa digunakan, sehingga penanaman masih dilakukan dengan vegetatif.
“Bibitnya untuk sementara ini masih mengambil dari Jawa Timur seperti Madiun dan Nganjuk,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, untuk penanaman porang, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah telah memproyeksikan lahan seluas 1200 hektare. Lahan tersebut tersebar di empat wilayah KPH. Yakni KPH Randublatung seluas 520 hektare, KPH Cepu 480 hektare, KPH Blora seluas 150 hektare dan KPH Mantingan seluas 50 hektare. Dengan luas lahan tersebut ditarget bisa produksi sebanyak 3000 ton per tahun.
Selama 2013, Perhutani KPH Cepu telah melakukan penanaman porang di lahan seluas 28 hektare. Penanaman perdana dilakukan di petak 7087D, RPH dan BKPH Cabak Kecamatan Jiken dengan luas 26,2 hektare. Pada penanaman perdana tersebut dihadiri menteri BUMN Dahlan Iskan.
Terpisah, Kepala Seksi PSDH Perhutani KPH Cepu, M Farkhan Masykur mengemukakan pada tahun 2014 ini penanaman akan dilakukan di wilayah 4 BKPH. Yaitu BKPH Ledok 49 hektare, Nglobo 33,9 hektare, Cabak 59,4 hektare dan Nglebur 7,5 hektare.
“Semua lahan di wilayah yang ditentukan sudah siap, tinggal menunggu pelaksanaan tanamnya,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan keberadaan lahan yang luas dan memadai, porang nantinya bisa jadi komoditas prioritas di Kabupaten Blora. Tanaman ini baru bisa dipanen ketika usia tanam mencapai tiga tahun. Kulit porang bisa digunakan sebagai bahan baku kosmetik. Sedangkan lendirnya merupakan bahan baku makanan favorit di Jepang. (rs-infoblora | ud-45 SMNetwork)
Sumber : www.infoblora.com
Tanggal : 15 Juli 2014