JAKARTA – Ditunjuknya Mustoha Iskandar sebagai Direktur Utama Perum Perhutani menggantikan Bambang Sukmananto, membuat Perum Perhutani bertranformasi menjadi perusahaan yang tak hanya merombak struktur, tetapi juga kultur.
“Saya ingin Perhutani tak hanya mengubah struktur organisasi, tetapi saya ingin lebih, yakni mengubah secara kultur atau cultural migration,” ujar Mustoha Iskandar dalam acara Pisah Sambut Direksi Perum Perhutani di Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014).
Menurutnya, perubahan kultural tersebut agar Perum Perhutani menjadi perusahaan yang memiliki nilai keuntungan bagi perusahaan dan negara atau share value. “Pada coorporate culture, kita bisa mewujudkan hasil akhir perusahaan sebagai share value dengan dapat mengubah keburukan perusahaan,” tuturnya.
Selain itu, Mustoha juga mengungkapkan bahwa Perum Perhutani harus memiliki chance management, yakni memprediksi perusahaan dalam jangka waktu beberapa tahun agar bisa melebarkan sayap perusahaan itu sendiri. Karena menurutnya, keberhasilan suatu perusahaan tercermin dari prediksi atau harapan kedepannya.
“Keberhasilan perusahaan itu dilakukan perubahan dan prediksi. Seperti Toyota yang memprediksi apa yang akan terjadi pada perusahaannya dalam jangka waktu 100 tahun. Begitu juga Boeing yang memprediksi 40 tahun,” tuturnya.
Maka itu, tambah Mustoha, Perum Perhutani harus sebagai change maker agar dapat berfungsi sebagai pembawa perubahan dalam menuju perusahaan yang juga berorientasi pada bisnis. “Oleh karena itu, kita berperan dan berfungsi sebagai change maker sebagai suatu pembuat perubahan dengan mengedepankan integrity yang kita bangun secara vertikal, horizontal, serta diagonal,” pungkasnya.
Sumber : metrotvnews.com
Tanggal : 21 Oktober 2014