BONDOWOSO, PERHUTANI (19/11) Perhutani Bondowoso menguatkan kemitraan dengan penggiat konservasi lingkungan di daerah, karena menyadari kelestarian fungsi kawasan hutan berdampak bagi kemakmuran dan keberlangsungan kehidupan manusia. Sebagai contoh, aliran air yang keluar dari kaki Gunung Raung, Ijen, Merapi, Argopuro, serta bukit-bukit sekitarnya merupakan suatu bukti jasa lingkungan yang setia memberikan kehidupan bagi manusia dan flora fauna lainnya. Jutaan kubik air yang diperlukan untuk mengairi persawahan di Kabupaten Bondowoso bahkan mencukupi kebutuhan sampai daerah hilir Kabupaten Situbondo.
Perhutani Bondowoso terus berkomitmen menjaga kawasan hutan supaya tidak terjadi penurunan fungsi ekologi akibat kelengahan manusia. Hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa karena terdorong kebutuhan ekonomi, kemiskinan struktural serta daya dukung ekonomi di luar kawasan yang sudah kurang memadai akhirnya masyarakat melirik kawasan hutan sebagai lahan olahan pertanian semusim yang cenderung mengancam keberadaan ekosistem hutan. Perilaku yang tidak terkontrol tersebut lambat laun akan menjadikan hutan kritis sehingga bisa memicu gangguan fungsi-fungsi ekologi, (erosi, longsor, dan hilangnya sumber mata air).
Administratur Perhutani Bondowoso, Damanhuri membangun kemitraan dengan penggiat konservasi diantaranya dengan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dan lembaga swadaya masyarakat lokal yang konsen pada pelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat pinggir hutan Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Masyarakat LP2SM Bondowoso. Lembaga sosial masyarakat yang diketuai Untung Sutrisno ini secara sukarela telah mendampingi masyarakat pinggir hutan sejak tahun 2008 dan berhasil menggeser mindset masyarakat yang dulunya lebih agresif pada budidaya tanaman semusim beralih pada budidaya tanaman bernilai konservasi seperti tanaman kopi, buah-buahan, dan digagas tanaman bambu akan lebih digalakkan.
Bahkan atas pengabdiannya dalam mendampingi (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) LMDH, Untung Sutrisno, penggiat konservasi mitra KPH Bondowoso belum lama ini mendapatkan penghargaan selaku Penggiat Konservasi dari Bupati Bondowoso dan menorehkan prestasi skala nasional bidang lingkungan hidup melalui program MNC TV Pahlawan Untuk Indonesia Tahun 2014.
Damanhuri juga meminta dukungan kepada mitra penggiat konservasi untuk memperhatikan keberlangsungan hidup satwa liar seperti populasi kera di hutan jati Arak-Arak RPH Wringin BKPH Besuki KPH Bondowoso yang pada masa kemarau mengalami kekurangan cadangan makanan sehingga di kawasan hutan itu perlu dicari titik-titik yang bisa ditanami pohon buah-buahan. Tidak hanya titik yang kosong namun juga pemanfaatan pada bagian tebing/ kemiringan yang sekaligus berfungsi sebagai penahan erosi. Penguatan kerja konservasi yang digagas Damanhuri patut diapresiasi dan didukung oleh segenap rimbawan di KPH Bondowoso, stakeholder, dan masyarakat peduli hutan lainnya. (Kom-Pht/Kph-Bdo)
Editor : Ruddy Purnama
@copyright 2014