Perum Perhutani menambah luas tutupan hutan melalui penanaman hutan rakyat di wilayah Jawa. Untuk memperepat perluasan hutan rakyat di Jawa, BUMN Kehutanan ini menggandeng PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Pelaksana Tugas Direktur Utama Perum Perhutani, Haryono Kusumo, mengatakan dibutuhkan lebih kurang 13 miliar pohon yang tertanam pada lima tahun sebelum 2020. Selama ini, kata dia, hutan rakyatmen jadi salah satu andalan untuk mempercepat program pengurangan emisi karbon, sekaligus peningkatan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan petani.
“Selain itu, hutan rakyat belum optimal dimanfaatkan petani,” ujar Haryono dalam acara Penutupan Pelaksanaan Penanaman Pohon tahun 2010, kerja sama sinergi Perhutani dengan PGN di Desa Karangsuraga, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (24/5).
Lebih jauh Haryono menuturkan, kerjasama sinergi Perhutani dan PGN ini telah menghasilkan hutan rakyat seluas 358,5 hektare (ha) di tiga kabupaten, yakni Serang, Bogor, dan Mojokerto. Perhutani, ungkapnya, memang merniliki komitmen kuat dalam mewujudkan program pemerintah mena nam satu miliar pohon untuk penurunan emisi karbon di Indonesia sebesar 26 persen pada 2020 mendatang.
Sinergi ini merupakan realisasi tindak lanjut penandatanganan MoU antara Menteri BUMN dan Menteri Kehutanan dalam Percepatan Program Penanaman Satu Millar Pohon Tahun 2010, komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen sampai pada 2020, serta komitmen Kementerian BUMN untuk membangun dan mengembangkan hutan rakyat seluas 2 juta ha di Pulau Jawa sampai dengan tahun 2014.
Menurut Haryono, kerjasama antara Perhutani, PGN, dan Kelompok Tani Hutan Rakyat (KTHR) mencakup penyediaan lahan oleh KTHR, biaya pembuatan tanaman tahun pertama oleh PGN, serta perencanaan, pembinaan KTHR, pemeliharaan dan pengamatan tanaman oleh Perhutani.
Selama ini, terang dia, hutan rakyat umumnya mengalami kekurangan modal, teknik budidaya, akses pasar, dan belum mampu menjamin pasokan bahan baku industri kayu olahan. “Tujuan jangka panjang program ini adalah transfer keahlian rnanajemen hutan kepada masyarakat, akses pasar melalui terminal kayu, dan industri pengolahan kayu.”
Sementara itu, Direktur Keuangan PGN, M Riza Pahlevi Tabrani, mengatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen CSR PGN dalam membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, sekaligus kualitas lingkungan. Menurut Riza, untuk tahun tahun selanjutnya, pihaknya telah berkomitmen dengan Perhutani untuk mengembangkan kerja sama serupa dengan luas lahan yang telah disiapkan sekitar 1.000 ha di tiga kabupaten, yaitu Serang, Bogor, dan Pasuruan.
“Kondisi hutan di Jawa ke depannya diharapkan akan lebih baik lagi menjadi penopang kehidupan penduduknya, yang makin padat.
Nama Media : REPUBLIKA
Tanggal : Rabu, 25 Mei 2011 hal 14
Penulis : Elba Damhuri
TONE : POSITIVE