BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (27/12) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Raya yang terdiri atas KPH Banyuwangi Barat, Banyuwangi Selatan dan Banyuwangi Utara mengikuti ajang Banyuwangi Agro Expo 2014 yang digeber oleh Pemkab. Banyuwangi mulai 20 hingga 27 Desember 2014 di area Taman Blambangan, Banyuwangi.
Tujuan Pameran ini adalah untuk mengenalkan produk-produk unggulan dari masing-masing satuan unit kerja di Kab. Banyuwangi yang berbasis pada sektor agro serta hasil kinerja kepada masyarakat.
Kegiatan Banyuwangi Agro Expo 2014 ini diselenggarakan oleh Pemkab. Banyuwangi dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi yang ke 243 tahun 2014.
Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan, Agus Santoso mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik dan perlu berkesinambungan untuk diadakan setiap tahunnya agar masyarakat Banyuwangi mengetahui dan mengerti akan hasil dalam pengelolaan hutan serta melaksanakan 3 aspek yaitu aspek ekologi, ekonomi dan sosial yang dijalankan dengan seimbang, sehingga corporate image perhutani meningkat dimata publik.
Banyuwangi Agro Expo 2014 dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi pada tanggal 20 Desember lalu, sebanyak 12 instansi dan 25 stand bunga yang mengikuti ajang pameran yang berbasis agro ini.
Antusiasme peserta membuat acara Banyuwangi Agro expo berjalan sangat meriah hal ini dibuktikan dengan banyaknya minat pengunjung yang mendatangi tempat pameran tak terkecuali stand dari Perhutani Banyuwangi Raya yang ramai dikunjungi oleh masyarakat Banyuwangi.
Rata – rata mereka yang masuk ke stand Perhutani ingin mengetahui hasil pengelolaan dan produksi hutan Perhutani dan tak lupa kebanyakn mereka membeli produk dari hutan yang sangat familier di masyarakat yakni madu, minyak kayu putih dan Buah Naga dari hasil kegiatan PHBM serta hasil kerajinan dari mitra binaan Perhutani.
Pada stand Perhutani menyuguhkan produk dari pengelolan hutan seperti madu, minyak kayu putih, air madu dan hasil dari PHBM yakni Buah Naga, jeruk, porang,lidah buaya serta hasil dari mitra binaan dari penyaluran dana PKBL seperti kripik singkung, ketela, dan forniture, tak ketinggalan pula potensi wisata yang ada di area kawasan Perhutani seperti Pulomerah, Grajagan, air terju lider, rowo bayu dan lain-lain yang terpancang dalam gambar di atas benner dalam stand. (Kom-PHT.Bws/Didik)
Editor : Dadang K Rizal
@copyright 2014