TASIKMALAYA, PERHUTANI (5/5) | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya dan Perhutani Tasikmalaya menggelar simulasi bencana letusan Gunung Galunggung yang melibatkan ratusan orang dari berbagai kalangan usia perwakilan kecamatan sekitar kaki Gunung Galunggung. Simulasi dan mitigasi letusan Gunung Galunggung digelar di bawah kaki gunung galunggung di kampung Cihaseum Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu selama dua hari (4-5 Mei 2015).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin mengatakan bahwa tujuan Simulasi ini untuk memberikan pendidikan dan pemahaman kepada warga dalam menghadapi bencana letusan Gunung Galunggung. Selain itu, ada lima kecamatan yang masuk rawan terkena dampak bencana letusan gunung Galunggung yaitu Sukaratu, Cisayong, Cigalontang dan Leuwisari.
Simulasi selama dua hari ini, kata Kundang, meliputi evakuasi korban bencana, pengenalan tanda bahaya, mulai dari tanda status waspada, siaga, hingga awas. Selain itu mencari jalur evakuasi sampai mendirikan tenda darurat untuk tempat pengungsian dan cara penanganan korban.
Warga diberi dulu pemahaman teori mengenai evakuasi korban serta bagaimana dampak dari letusan gunung, kemudian melakukan simulasi yang harus dilakukan masyarakat ketika terjadi bencana,” katanya.
Wakil Administratur KPH Tasikmalaya Deden Yogi Nugraha menyampaikan Gunung Galunggung berada wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan kawsan hutan masuk RPH Cisayong BKPH Tasikmalaya KPH Tasikmalaya, terakhir meletus pada tanggal 4 April 1982.
Deden berpesan kepada seluruh masyarakat sekitar hutan dan masyarakat luas lainnya di bawah kaki gunung Galunggung yang masuk zona bahaya bencana diharapakan dengan diadakannya kegiatan simulasi ini dapat mengetahui cara penyelamatan serta membangun kebersamaan saling membantu dan tolong menolong ketika terjadi bencana alam, pungkasnya. (Kom-PHT/Tsk/Asep JB)
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015