Media Indonesia – PEMERINTAH mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengelola dan menjaga kelestarian hutan. Hal itu ditegaskan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, saat temu wicara bersama tiga lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) binaan Perhutani bersama dua kelompok tani hutan (KTH) binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Jakarta, kemarin.
Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, itu dalam rangka Hari Bhakti Rimbawan sekaligus menyambut Hari Lingkungan Hidup.
“Kalau membicarakan kelestarian, bukan hanya kita saja yang menikmati, melainkan kita harus berpikir hingga jauh ke depan supaya manfaat alam juga dapat dirasakan oleh generasi penerus,” terangnya.
Menurut Siti, pemerintah tidak akan meninggalkan rakyat sendirian dalam menjaga kelestarian lingkungan dan hutan.
Pemerintah, kata Siti, akan membantu LMDH untuk melakukan pertanian agroforestry sehingga tidak akan ada dampak buruk bagi ke langsungan dan kelestarian hutan, meski pengelolaan pertanian ada di dalamnya.
Menurut Siti, dia sangat mengapresiasi dialog interaktif langsung dengan masyarakat, seperti dalam temu wicara itu.
Menurutnya, dengan berdialog bersama masyarakat, hal itu akan memudahkannya mencari jalan tengah dan memecahkan persoalan. “Ini juga sejalan dengan konsep pemerintah yang hadir di tengah-tengah rakyatnya.Oleh karena itu, dialog-dialog seperti ini penting untuk kita pertahankan dan kembangkan,” tuturnya.
Selain itu, kata menteri, dialog semacam itu bermanfaat untuk meningkatkan harkat warga negara. Pemerintah, kata dia, tidak lagi ingin ada istilah perambah liar yang umumnya dilakukan masyarakat.
“Tidak boleh lagi ada istilah `liar’. Sebab, mereka merupakan masyarakat Indonesia dan kedudukannya di mata pemerintah adalah mulia,” tegasnya.
Dalam acara yang sama, Direktur Perum Perhutani Mustoha Iskandar menyatakan akan memfasilitasi pupuk bagi para petani di dalam kawasan hutan. (Ric/M-6)
Sumber : Media Indonesia, hal. 13
Tanggal : 27 Mei 2015