SURABAYA, PERHUTANI (3/7)| Direktur Utama Perhutani, Mustoha Iskandar, Direktur Keuangan Mohamad Soebagja, Direktur SDM dan Umum Morgan Sharif Lumban Batu, Direktur PSDH Heru Siswanto serta Karyawan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur berbuka puasa sekaligus Shalat Tarawih bersama anak yatim dari Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Surabaya, di kantor Perhutani Surabaya. Jumat (3/7).
Menurut Mustoha Iskandar, puasa secara fiqih adalah menahan diri dari makan dan minum dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
“Puasa itu bukan hanya menahan diri dari lapar dan haus, tetapi juga menahan diri seluruh anggota tubuh kita dari perbuatan tercela. Puasa adalah proses menghasilkan orang-orang bertakwa. Semuanya bergantung pada prosesnya. Misalnya inputnya getah pinus, outputnya menjadi apa itu tergantung pada prosesnya kan. Bisa jadi produk biasa maupun bernilai” terangnya.
Ustad H. Alief Qudus, Lc, MHI, sebagai penceramah menyatakan bahwa ramadhan ini adalah bulan barokah yang diperuntukkan bagi seluruh kaum. Ramadhan juga sebagai bulan Muhasabah yaitu bulan introspeksi diri dimana seseorang bertanya pada dirinya sendiri tentang perbuatan yang sudah dilakukan, agar jiwanya menjadi tenang dan memastikan apakah perbuatannya sesuai dengan perintah-perintah Allah SWT.
Pada acara Tarawih Keliling tersebut, Perhutani serahkan Rp. 8,5 juta kepada 10 anak yatim untuk membantu kebutuhan sekolah mereka.
Selain kegiatan Safari Ramadhan, Tarawih Keliling, Perhutani juga menggelar Patroli Ramadhan dan Sahur Bersama di seluruh wilayah kerja di Jawa Timur. (Kom-PHT/Kanpus)
Copyright ©2015