Majalah Tempo – Kabupaten Sorong Selatan memiliki kekayaan sumber daya daya alam yang melimpah. Dalam beberapa tahun terakhir, daerah ini menjadi salah satu primadona tujuan investasi di Papua. Sektor perkebunan menjadi salah satu sektor yang saat ini sedang dikembangkan. terutama sagu.
Sorong Selatan memang dikenal sebagai daerah yang memiliki hutan sagu terbesar di dunia. Berdasarkan pemetaan hutan sagu yang dilakukan tim peneliti Kajian Pangan Lokal Universitas Negeri Papua (UNIPA), luas hutan sagu di Sorong Selatan mencapai 750 ribu hektare.
Potensi besar inilah yang kemudian mendorong Perum Perhutani membangun pabrik sagu modern dan terbesar pertama di Papua. Lokasi pabrik ini berada di area pedalaman yakni Desa Kais. Kabupaten Sorong Selatan. Provinsi Papua Barat. Selain Perhutani, PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Agri yang bekerja sama dengan Provinsi Papua Barat juga mendirikan pabrik pengolahan sagu.
Bupati Sorong Selatan Drs Otto Ihalauw, MA, mengatakan investasi dari kedua pemsa-haan tersebut diharapkan mampu membawa dampak positif terhadap kenaikan perekonomian di Kabupaten Sorong Selatan. “Potensi sagu di Sorong Selatan memang sangat menjanjikan jika dikelola dengan tepat. Dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan kemandirian pangan, kami akan mengembangkan pengolahan sagu.” kata dia.
Komoditas unggulan Kabupaten Sorong Selatan lainnya adalah sektor perkebunan dan jasa. Sub sektor perkebiman komoditas yang diunggulkan berupa kelapa dan kakao. Daerah ini juga kaya akan potensi pariwisata karena memiliki obyek wisata yang tidak kalah dengan destinasi populer lainnya di Indonesia. Terutama wisata alam, adat dan-budaya.
Di sektor pertambangan dan energi, Sorong Selatan memiliki cukup banyak potensi yang bisa digali. Di antaranya adalah minyak dan gas bumi, fosfat, bahan semen, batu gamping, batu bara, zinc, timah, emas, dan marmer.
Kabupaten Sorong Selatan juga dikenal sebagai daerah dengan hasil ikan tangkap yang besar. Potensi perikanan di daerah ini sangat besar karena melimpahnya ikan di Laut Seram. Jenis ikan yang menjadi andalan dari daerah ini adalah ikan kembung, ikan tengiri, ikan merah, ikan kerapu, ikan len-cam, ikan tuna, ikan sirip hiu. dan udang.
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di kabupaten ini tersedia 5 bandar udara, yaitu Bandara Kambuaya, Bandara Tem-inabuan, Bandara Inanwatan, Bandara Ayawasi, Bandara Dominique Edward Osok. Untuk transportasi laut tersedia 2 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Tem-inabuan dan Pelabuhan Inawatan.
Bupati Otto menegaskan, Pemkab Sorong Selatan siap menerima dan mempermudah investor untuk berinvestasi mengembangkan wilayahnya. Hal ini sejalan dengan tekad Pemerintah Republik Indonesia dalam mencapai target investasi sepanjang 2015-2019 sebesar Rp 3.500 triliun. “Kami berharap pemerintah juga mendukung pembangunan infrastruktur di Sorong Selatan agar investasi semakin banyak yang masuk,” Otto menambahkan.
Di akhir masa pemerintahannya, Bupati Otto Ihalauw akan membangun Depo Pertamina untuk penampungan BBM yang akan melayani beberapa kabupaten. Di antaranya. Kabupaten Sorsel. Maybrat. dan Bintuni. Saat ini, sedang dalam proses di Kementerian ESDM dan BP Migas. Lahan yang disiapkan Pemda seluas kira-kira 5 hektare dan sudah dibebaskan oleh masyarakat pemilik hak ulayat di Kampung Nakna. Distrik Konda. Kementerian ESDM dan BP Migas sudah mensurvei dan melihat langsung lokasi pembangunan Depo Pertamina tersebut. *
Sumber : Majalah Tempo, hal. 169
Tanggal : 18 Agustus 2015