Kelompok Tani Wono Rukun Lestari di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berhasil membudidayakan kedelai dengan produktivitas mencapai 2,7 ton per hektar. Budidaya dilakukan di lahan kawasan hutan Perum Perhutani seluas 8,4 hektar.
Pola budidaya dilakukan dengan sistem tumpang sari di sela-sela tegakan pohon jati yang berusia setahun. Martojo (73), petani warga RT 03 RW 04 Dusun Sudorejo, Desa Sidolaju, Senin (9/1/2012), mengatakan, ada enam varietas yang dikembangkan petani, yaitu varietas grobogan, anjasmoro, gumarang, wilis, kaba, dan burangrang. Dari enam varietas itu, yang paling bagus varietas anjasmoro dan grobogan.
Kerja sama penanaman kedelai dilakukan petani dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian dengan memanfaatkan lahan Perum Perhutani. Kerja sama dilakukan dalam mendukung peningkatan produksi kedelai nasional yang hingga kini masih harus impor 60 persen dari kebutuhan kedelai nasional.
Dalam kerja sama itu, petani menanam benih sumber untuk dijadikan benih sumber empat kali, baru yang kelima menjadi benih sebar. Harga per kilogram benih sumber produksi petani Rp 11.000, sedangkan benih sebar Rp 7.000.
Petani tetap akan memproduksi benih kedelai sekalipun tidak ada bantuan lagi. Dalam program itu, petani mendapat bantuan benih, pupuk, dan obat-obatan.
Lahan Perum Perhutani seluas 8,4 hektar digarap oleh 40 petani yang terhimpun dalam kelompok tani tersebut. Siang ini Menteri Pertanian Suswono dijadwalkan memanen kedelai produksi petani di lahan Perum Perhutani itu.
http://regional.kompas.com/read/2012/01/09/1152552/Kebun.Jati.Itu.Menghasilkan.Kedelai
Senin, 9 Januari 2012 | 11:52 WIB