rri.co.id – KBRN, Bondowoso: Administratur KPH Bondowoso, Jawa Timur, Adi Winarno menyatakan, akan segera membuat tata kelola untuk menjaga dan mengembangkan situs purbakala yang terdapat di Desa Solor, mengingat banyak wisatawan domestik maupun asing yang mengunjungi tempat tersebut.
“Jujur kami kaget, ternyata yang mengunjungi solor bukan hanya wisatawan dalam negeri namun juga luar negeri, oleh karenanya dalam waktu dekat kami akan mengajak para pihak terutama dinas pariwisata dan masyarakat pecinta Solor, bersama-sama membuat rencana aksi untuk menjaga sekaligus mengembangkan bagaimana tata kelola yang baik untuk destinasi di Desa Solor,” papar Adi Winarno saat dikonfirmasi RRI di kantornya, Senin (29/2/2016).
Ia juga akan mengkroscek akses jalan menuju lokasi situs purbakala, dan akan segera melakukan perbaikan untuk memudahkan para wisatawan mencapai lokasi tersebut.
“Kita akan kroscek akses jalan yang merupakan wilayah kami, dan akan segera kami perbaiki,” ujarnya.
Sementara itu ketua komunitas pecinta alam Solor, Arif Jayadi mengapresiasi rencana perhutani tersebut. Mengingat, situs prasejarah yang kerapkali dikunjungi wisatawan domestik maupun asing berada di kawasan perhutani.
“Hampir semua situs prasejarah di Desa Solor, ada di kawasan perhutani, dan saya merasa senang kalau perhutani akan membuat tata kelola untuk memelihara sekaligus menjaga situs ini, kalau kita bersinergi maka kami akan mendapatkan kemudahan dan tidak was-was lagi dalam melakukan pemeliharaan karena sudah bersama dengan orang yang kompeten,” ungkapnya.
Wisatawan domestik maupun asing hampir setiap hari berkunjung ke beberapa situs prasejarah yang ada di Desa Solor Kecamatan Cerme. Situs yang paling sering dikunjungi yaitu batu besar yang tersusun rapi, yang berdiri tegak di tengah perbukitan. Batu ini mirip dengan sebuah situs warisan dunia yakni Stonehenge di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris. Diperkirakan, batu ini sudah ada ribuan tahun lamanya.
“Sejak 2008 kami bersama rekan-rekan mendata peninggalan situs prasejarah megalitikum di Desa Solor, seperti menhir dan sarkofagus, dan hampir semua dusun yang ada di Desa Solor terdapat situs tersebut,” pungkasnya. (DA/AKS)
Sumber : rri.co.id
Tanggal : 29 Februari 2016