HARAPANRAKYAT.COM, CIAMIS (25/5/2016) | Kayu yang dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis saat ini diminati oleh pasar dari negara adidaya Amerika Serikat. Hal itu karena pihak Perhutani mengantongi Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) sesuai mandatory yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Administratur Perum Perhutani KPH Ciamis, Ir. Bambang Juriyanto, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengatakan bahwa Perum Perhutani KPH Ciamis sejak bulan Mei tahun 2012 sudah mendapatkan Sertifikat Forest Stewardshidp Council (FSC).
Bambang menjelaskan, melalui sistem sertifikasi yang ketat ini, maka pengelolaan hutan lestari yang pihanya lakukan menjadi lebih baik, karen a menjaga keseimbangan dari sisi produksi, lingkungan dan sosial.
“Perhutani Ciamis dalam menerapkan sertifikasi voluntary Forest Stewardshidp Council (FSC) dengan maksud agar perhutani menjadi perusahaan unggul dalam pengelolaan hutan lestari sebagaimana yang tertuang dalam visi Perhutani disamping sebagai pelayanan prima kepada konsumen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan, kayu-kayu bersertifikat dari Perhutani Ciamis sebagian diolah di industri-industri kayu Perhutani dan sebagian lagi dibeli oleh buyer dari Amerika dan Eropa.
Untuk membuktikan bahwa kayu yang mereka beli benar-benar produk berstandar kualitas tinggi, ramah lingkungan dan sesuai dengan standar sertifikat internasional, kata Bambang, maka buyer dari Amerika yang terdiri dari Sheri Flies, Christine Andreychuk dan Melissa Haggard datang ke Indonesia untuk melihat langsung bagaimana proses pengelolaan hutan lestari yang dilakukan Perhutani KPH Ciamis.
Bambang menambahkan, aspek kelestarian sosial di Perhutani Ciamis sudah mencerminkan hubungan antara norma-norma pembangunan dan sosial serta sesuai dengan norma-norma setempat. Untuk kelestarian lingkungan ini menyangkut kelanjutan sebuah ekosistem yang menjamin dukungan berkembangnya berbagai organisme secara sehat.
“Dalam segi memelihara produktifitas, daya adaptasi dan kapasitas untuk pemulihan diri. Sedangkan dari segi kelestarian produksi menggambarkan bahwa pengelolaan hutan KPH Ciamis bisa optimal dan mampu diteruskan kepada generasi-generasi berikutnya,” katanya.
Buyer dari Amerika, Sheri Flies, mengatakan, setelah melihat langsung di lokasi pengolahan kayu jati milik Perhutani Ciamis, pihaknya memutuskan akan membeli kayu jati karena pengelolaannya sangat berharga dan sangat bagus sesuai dengan standar internasional.
“Kami hanya ingin membeli kayu apabila proses-prosesnya bisa bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, mulai dari karyawan, keluarga dan anak-anaknya, pekerja dan masyarakat sekitar hutan serta menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati seperti tumbuhan dan hewan yang ada di kawasan hutan,” pungkasnya. (Es/Koran-HR)
Tanggal : 25 Mei 2016
Sumber : harapanrakyat.com