LENSAINDONESIA.COM, MADURA (30/7/2016) | Keterlibatan Perhutani dalam program BUMN Mengajar, Kamis (27/07/2016) lalu tak hanya di SMA Negeri 3 Surakarta oleh Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Perhutani Jawa Tengah, namun juga dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pamekasan Madura oleh Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Perhutani Jawa Timur, Andi Purwadi di sekitar 165 siswa dari berbagai kelas X-XII.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamekasan-Madura, Dra. Faridah, M.Pd nampak bangga sebab sekolah yang dipimpinnya terpilih oleh Perhutani menjadi salah satu agenda BUMN Mengajar 2016.
“Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi belajar para siswa. Selain itu terjalin kerjasama yang baik antara Perum Perhutani dengan SMA Negeri 1 Pamekasan, syukur bias dituangkan dalam MOU. Pemilihan sekolah di Pulau Madura ini tepat dan lagi acara ini waktunya pas anak-anak baru saja masuk semester baru”, tandas Faridah dalam keterangan resmi yang diterima Lensaindonesia.com, Sabtu (30/07/2016).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani, John Novarly mengungkapkan, program BUMN Mengajar sebelumnya diterapkan Direksi di lokasi asal sekolah masing-masing anggota Direksi tersebut.
“Untuk tahun ini sesuai ketentuan Kementerian BUMN, kegiatan mengajar mampu dilakukan Kepala Wilayah BUMN di wilayah masing-masing. Perhutani menetapkan enam lokasi mengajar di empat provinsi Pulau Jawa dan Madura,” tandas John.
Para siswa antusias terlibat diskusi panjang, mulai dari bertanya berapa lama tanaman hutan bisa dipanen, hingga pertanyaan kritis apa itu tax amnesty juga mengapa tambang Papua tak dikelola BUMN saja. Biasanya, para siswa pulang sekolah pukul 13.00 siang yang akhirnya molor hingga pukul 16.00 sore sebab pertanyaan tentang peran-peran BUMN dari siswa banyak diajukan kepada nara sumber.@Rel-Licom
Tanggal : 30 Juli 2016
Sumber : Lensaindonesia.com