Upaya untuk menggenjot produksi pangan terus dilakukan. Kali ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan holding PT Pangan Nusantara. Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Primer Muhamad Zamkhani mengatakan, holding tersebut akan memayungi tiga BUMN pangan yang ada saat ini. Yakni, PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, dan PT Berdikari. “Saat ini tengah disusun analisis ekonomi komprehensif untuk melihat prospek bisnis pangan,” ujarnya di Komisi VI DPR kemarin (2/4).
Menurut Zamkhani, holding PT Pangan Nusantara disiapkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang nanti mengelola food estate seluas 100.000 hektare. “Kami tengah menunggu persetujuan dari pemegang saham,” katanya. Pembentukan BUMN pangan itu merupakan tindak lanjut dari rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengharapkan swasembada beras di Indonesia. Caranya, membidik ratusan ribu hektare lahan di luar Pulau Jawa untuk dijadikan sawah.
Tahun ini BUMN pangan tengah membuka lahan seluas 100.000 hektare di Kalimantan Timur. Dalam beberapa tahun ke depan, BUMN pangan menargetkan total lahan hingga 300.000 hektare. Zamkhani menambahkan, salah satu langkah strategis lain yang kini dilakukan BUMN untuk mencapai swasembada beras adalah Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). “Program ini menyasar komoditas padi, jagung, dan kedelai,” ujarnya.
Zamkhani mengatakan, empat BUMN masuk program GP3K. Yakni, PT Sang Hyang Sen, PT Pertani, dan Perum Perhutani serta PT Pupuk Sriwidjaja beserta anak usahanya seperti PT Pusri Palembang, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kaltim, dan PT Petrokimia Gresik.
Untuk komoditas padi, sepanjang 2011 program GP3K berhasil mencapai angka produksi 3.475.303 ton gabah kering giling (GKG) dari 530.221 hektare lahan. Lalu, komoditas jagung mencapai 975.777 ton dari 165.674 hektare dan komoditas kedelai mencapai 51.777 ton dari 47.708 hektare. (owi/clO/oki)
JAWA POST :: 5 April 2012 Hal. 5