METROJATENG.COM (3/11/2016) | Melesetnya target realisasi produksi gula pada musim giling tahun ini membuat Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus berbenah. PG Rendeng Kudus melakukan perluasan lahan tebu. Lahan yang disasar seluas 1.000 hektare milik Perhutani di wilayah Kabupaten Blora, Pati, dan Jepara.
Administratur PG Rendeng Agus Sulistiyanto menyampaikan, upaya ekstensifikasi ini untuk memperkuat pasokan tebu. Sehingga produksi gula tidak menurun. Ekstensifikasi lahan perkebunan tebu seluas 1.000 hektare di sejumlah areal milik Perhutani ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pada musim giling tahun 2017.
“Realisasi produksi giling tebu tahun 2016 sebesar 8.576 ton atau hanya 51,5 persen dari target sebanyak 16.655 ton,” beber Agus, Selasa (2/11/2016).
Tahun depan, Agus melanjutkan, target pasokan tebu PG Rendeng Kudus sebanyak 391.629 ton. Target produksi dicanangkan sebesar 29.853 ton atau meningkat tiga kali lipat dibanding sebelumnya.
“Musim giling 2016 kita terpuruk akibat kurangnya pasokan tebu. Makanya bahan baku tebu yang akan digiling harus diamankan untuk meningkatan target produksi gula,” terang Agus.
Disampaikan Agus, selama ini pasokan tebu PG Rendeng berasal dari 5.564 hektare lahan yang tersebar di Kabupaten Demak, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Grobogan, dan Rembang. Hanya saja, petani tebu binaan lebih memilih menjual tebunya ke PG lain. Sehingga pasokan tebu PG Rendeng Kudus berkurang.
“Setiap hari kehilangan pasokan tebu sekitar 150 truk. Jika dihitung sesuai target giling selama 150 hari, berarti ada 22.500 truk tebu tidak masuk ke PG Rendeng. Jumlah itu setara dengan 97.500 ton tebu,” terang Agus.
Agar persoalan serupa tak terulang, Perusahaan pelat merah di bawah naungan PTPN IX ini selain melakukan pendampingan mulai persiapan dan pengolahan lahan. Ditambahkan Agus, pihaknya juga menjalin komitmen dan menjaga hubungan emosional dengan petani.
Tanggal : 3 November 2016
Sumber : metrojateng.com