JAKARTA, PERHUTANI (6/11/2016)| Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna berkunjung ke kawasan hutan wisata Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) di petak 1, 2, 3 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor) dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Jumat malam (4/11).
Kunjungan Denaldy bertujuan memetakan dan melihat langsung aksesibilitas, infrastruktur dan daya tarik obyek wisata SEETF untuk persiapan dan kemudahan bagi calon investor yang ingin bekerjasama.
Denaldy M Mauna mengatakan bahwa wisata Sentul Eco Edu menjadi perhatiannya, Perhutani penting mempersiapkan infrastruktur sebelum bekerjasama dengan pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH Babakan Madang Bogor karena daerah tersebut merupakan catchment area atau buffer zone bagi Jakarta.
Kawasan wisata SEETF luasnya ± 670 ha, berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya ±45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan.
Dilengkapi dengan fasilitas 2 guest house masing-masing 4 kamar, 2 asrama kapasitas 100 orang, 2 ruang meeting kapasitas 40 orang, kantin resto kapasitas 60 orang, 2 ruang tamu, hall terbuka ukuran 200 m2, mushola, museum hutan korea dan indonesia.
Lokasi wisata ini cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda. Banyak grup sekolah, perkantoran dan umum yang telah memanfaatkan hutan wisata ini pada musim liburan. Mereka memanfaatkan jalur tracking 5 km dengan tingkat kesulitan sulit, normal, mudah, juga menggunakan taman bermain, serta arena belajar agroforestry kombinasi pisang, kopi, ubi kayu, resin pinus.
Hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Korea tahun 2008, diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI saat itu tahun 2013. Pelaksanaan pembangunan dibawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perum Perhutani.
Ini merupakan model pengelolaan hutan yang orientasinya lingkungan, pendidikan dan wisata secara multi pihak. Sejak tahun 2012-2015 ada 7 lembaga nasional dan internasional ikut berperan menghijaukan hutan Sentul dengan luasan antara satu ha sampai 700 ha dari dana CSR, antara lain pemerintah Korea, Astra Internasional, PGN, PT SI, Seoul National University, Bank Permata, Suara Merlin Perdana dan Allianz.
” Lingkungannya cukup menarik, dikelilingi hutan pinus, daerah perdesaan dan perbukitan gunung Pancar, air terjun, juga air panas alami, ” demikian Denaldy
Dirut Perhutani menginap semalam dengan membayar guest house 1,25 juta rupiah.
Sebelum meninggalkan lokasi Sabtu (5/10) Denaldy menanam pohon Agathis damara di halaman kantor SEETF didampingi Administratur KPH Bogor Asep Dedi Mulyadi. (Kom-PHT/PR2016).
Editor: Soe
Copyright©2016