BISNIS.COM, JAKARTA (7/11/2016) |Direktur Utama Perhutani Denaldy M Mauna akan melakukan pemetaan dan kesiapan infrastruktur wisata alam Sentul Eco Edu Tourism Forest (SEETF) untuk dapat menarik lebih banyak pengunjung ke objek wisata tersebut.Denaldy mengatakan pemetaan tersebut pun dilakukan untuk dapat melakukan persiapan dan menyusun strategi yang mempermudah calon investor yang ingin bekerjasama. “Wisata Sentul Eco Edu penting bagi Perhutani untuk disiapkan kerjasama dengan para pihak yang akan berinvestasi sekaligus menghijaukan hutan Sentul di BKPH
Babakan Madang Bogor ini karena daerah tersebut adalah catchment area atau buffer zone bagi Jakarta,” kata Denaldy melalui keterangan resmi, Senin (7/11/2016).
Sentul Eco Edu Tourism Forest adalah kawasan wisata seluas ± 670 ha yang berjarak 60 km dari Jakarta dan hanya ±45 menit ditempuh kendaraan roda empat atau 14 km dari pintu tol Sentul Selatan. Lokasi wisata ini cocok untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, rekreasi dan menyalurkan hobi fotografi atau bersepeda.
Kawasan ini hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Korea tahun 2008. Diresmikan oleh Menteri Kehutanan Korea dan Menteri Kehutanan RI saat itu tahun 2013. Pelaksanaan pembangunan dibawah pengawasan PT Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dan pengelolaannya oleh Perum Perhutani.
Sejak tahun 2012-2015 ada 7 lembaga nasional dan internasional yang ikut berperan menghijaukan hutan Sentul dengan luasan antara satu ha sampai 700 ha dari dana CSR mereka antara lain Pemerintah Korea, Astra Internasional, PGN, PT SI, Seoul National University, Bank Permata, Suara Merlin Perdana dan Allianz.
“Lingkungannya cukup menarik, dikelilingi hutan pinus, daerah perdesaan dan perbukitan gunung Pancar, air terjun, juga air panas alami, ” kata Denaldy.
Tanggal : 7 November 2016
Sumber : Bisnis.com