SUARAMERDEKA.COM (15/11/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur mengembangkan sejumlah destinasi wisata alam di wilayah Banyumas Raya.
Objek wisata tersebut dikelola bersama masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ”Sejumlah destinasi yang sudah dibuka antara lain Bukit Pangonan di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Gunung Selok di Cilacap, Watumeja, Curug Gomblang, Curug Cipendok dan yang terakhir dibuka Curug Jenggala di wilayah Banyumas.
Sebentar lagi Curug Tanalum di Purbalingga,” kata Administrator Perum Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo saat membuka objek wisata Curug Jenggala, pekan lalu.
Menurut dia, pembukaan destinasi ini diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Diharapkan, sektor pariwisata menjadi mata pencaharian alternatif.
Sudah Populer
Terkait Curug Jenggala, dia mengapresiasi kalangan pengguna media sosial. Pasalnya, meski belum dibuka, air terjun yang berada di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, ini sudah cukup populer. Di desa tersebut, terdapat sejumlah objek yang menarik. Di antaranya situs purbakala Watu Lumpang, Curug Pengantin dan jalur pendakian Gunung Slamet dari arah Baturraden.
Dia mengharapkan jalur pendakian Gunung Slamet dari arah Baturraden itu bersifat eksklusif atau tidak bersifat massal. Hal ini diakui oleh LMDH Desa Ketenger, Purnomo.
Dalam kurun waktu hampir setahun, air terjun ini sudah dikunjungi lebih dari 3.000 wisatawan Nusantara. ”Kami juga menyediakan selfie deck untuk wahana berfoto bagi pengunjung.
Sekarang pengunjung cukup membayar tiket Rp5.000,” katanya. Purnomo menambahkan, pihaknya akan melengkapi fasilitas di sekitar objek wisata, seperti toliet dan tempat kuliner. Kawasan ini dikelola dengan menggunakan sistem bagi hasil dari pendapatan tiket.
Sumber : suaramerdeka.com
Tanggal : 15 November 2016