SUARA MERDEKA (30/1/2017) | Karyawan perusahaan di Pabrik Derivat Gondorukem dan Terpentin (PDGT) Perhutani Pemalang menggelar simulasi pemadaman api. Latihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan bilamana terjadi kebakaran di pabrik.
Manajer PDGT Perhutani Pemalang, Gunawan Marga menyebutkan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional.
“Januari dicanangkan Pemerintah sebagai bulan K3. Kegiatan simulasi ini kami gelar untuk memperingatinya,” terang Gunawan didampingi Kabag K3 dan Lingkungan, Yupieter Adi Parwayoga. Para peserta simulasi mendapatkan pengetahuan seputar teknik memadamkan api yang biasa disebut dengan fire drill. Teknik ini menyambungkan selang besar ke pompa yang menyedot air dari sumur bor.
Teknik ini dinilai paling efektif untuk memadamkan api bilamana terjadi kebakaran di pabrik. Hanya saja butuh rantai komando, sehingga teknik ini bisa berjalan efektif.
“Rantai komando ini mulai dari deteksi dini terhadap munculnya api, lalu diikuti pemasangan selang air menuju pompa hingga penyemprotan ke titip api”, terangnya.
Adapun teknik pemadaman api ini perlu diketahui karyawan, sebab bagian dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Masing-masing pabrik, lanjutnya, harus memiliki piranti pemadaman api seperti hidran.
Selain itu, seluruh pabrik juga wajib dilengkapi mesin pompa berkapasitas besar, selang air yang panjangnya mampu menjangkau kawasan usaha. Dengan peralatan pemadam yang lengkap, maka kerugian besar akibat kebakaran bisa diminimalisasi. Begitu pula semakin sering karyawan dilatih, maka semakin siap dalam menghadapi kebakaran.
“Apalagi pabrik ini mengolah bahan baku getah pinus yang mudah terbakar”, tukasnya. (K40-98).
Sumber: Suara Merdeka, hal. 25
Tanggal: 30 Januari 2017