DETIK.COM (9/2/2017) | Pasca banjir bandang yang melanda tiga desa dan menewaskan dua remaja yang berwisata di Lereng Gunung Wilis, Kecamatan Banyakan, Kediri, ditanam ratusan bambu.
Pasalnya, lokasi Desa Parang rawan longsor dan banjir. Diharapkan penanaman 90 ribu batang jenis bambu ini akan mengkonservasi lahan kritis dan 300 titik sumber-sumber air di Gunung Wilis.
Kegiatan penanaman ini merupakan kegiatan gabungan antara Pemkab Kediri, Perhutani dan swasta.
“Bantuan ini berupa bambu petung, dimana bambu ini manfaatnya banyak sekali. Selain mencegah erosi, warga nantinya bisa memanfaatkan buat rumah, gazebo dan lain lain,” kata Bupati Kediri Hariyanti kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/2/2017).
Menurut Kepala Perum Perhutani Div Regional Jawa Timur, Andi Purwadi bahwa pemilihan pohon bambu merupakan pilihan tepat. Sebab bambu dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) dan menghasilkan O2 (Oksigen) lebih banyak dibandingkan tanaman lain.
“Bambu dapat menyerap 90 persen air hujan sehingga cocok untuk memperkokoh struktur tanah mencegah erosi tanah,” kata Andi Purwadi.
Hal senada juga diutarakan oleh Wadir SDM PT Gudang Garam Tbk, Slamet Budiono berharap dengan program ini dapat berhasil, karena selain membantu perbaikan ekosistem dan penyelamatan mata air, perusahaan berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan lebih terjamin dengan penanaman bambu.
“Selain penyelamatan mata air, kami juga berharap ekonomi masyarakat lebih terjamin dengan penanaman bambu, selain bambu sangat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi mulai akar hingga batang, perusahaan juga akan membeli bambu yang berkualitas,” ucap Slamet kepada detikcom, di sela-sela acara penanaman bibit bambu.
(fat/fat)
Sumber: detik.com
Tanggal: 9 Februari 2017