SUARAMERDEKA.COM (7/3/2017) | Rest area Bale Gandrung dalam waktu dekat ini akan menjadi pintu terbukanya beberapa objek wisata di Kecamatan Pulosari yang berada di wilayah selatan Kabupaten Pemalang. Bahkan kini telah ditandatangani kerjasama dengan beberapa pihak ketiga.
Rest area Bale Gandrung yang diresmikan Bupati Pemalang Junaedi pada akhir Februari lalu, berada di lokasi yang strategis, pintu Pemalang dari arah objek wisata Baturaden, Tegal.
Kondisi areanya berupa hamparan tanah lapang dihiasi barisan pohon pinus yang rindang. Pengunjung Bale Gandrung selama ini adalah para pengguna jalan yang beristirahat. Atau mereka memang sengaja ingin bersantai. Sebab, di situ tersedia juga tenda-tenda untuk berteduh dan tempat tidur gantung di atas pohon.
Dalam kesempatan itulah pengunjung akan diberikan informasi keberadaan beberapa objek wisata lainnya di wilayah Kecamatan Pulosari. Camat Pulosari Ahmady Setiawan mengatakan, saat ini sudah ada tujuh desa yang telah mengikat kerja sama dengan pihak ketiga.
Di antaranya para perusahaan besar seperti Melon 99 Union dan CV Agrindo Kencana Pasuruan Jatim. Kerja sama dilakukan dalam wadah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan pihak ketiga tersebut. ’’Bentuk kegiatannya antara lain akan dibuka objek wisata sport dan fun toursm berupa wahana pacuan kuda, memanah, dan bumi perkemahan,’’kata Ahmady.
Pusat Perhatian
Jika semua rencana itu bisa berjalan baik, Kecamatan Pulosari akan menjadi pusat perhatian peminat wisata pegunungan. Sebab, di sana bertebaran lokasi dengan pemandangan yang menarik. Menurut Ahmady, Perhutani Pekalongan Barat juga siap menyediakan lahannya sampai ratusan hektare untuk tanaman kopi, termasuk di sekitar lahan rest area Bale Gandrung. Diharapkan tanaman itu akan semakin menambah daya tarik res area itu.
Pengunjung sambil istirahat bisa memetik kopi langsung atau pesan seduhan kopi hangat. Kepala Perhutani Pekalongan Barat Anton Fajar ketika dimintai konfirmasi membenarkan bahwa dia menyiapkan lahan ratusan hektare untuk kerja sama penanaman kopi arabica di kecamatan pulosari. Diperkirakan luasan lahan yang dikembangkan di wilayah Perhutani Pekalongan Barat seluruhnya mencapai 5.000 hektare.
’’Kami memandang bentuk kerjasama penanaman kopi arabica dengan masyarakat itu mempunyai manfaat ganda. Hal itu akan dilakukan di beberapa desa di Kecamatan Pulosari. termasuk di sekitar rest area Bale Gandrung seluas lima hektar,’’kata Anton.
Menurutnya, desa yang akan melakukan penanaman kopi arabica melalui BUMDes adalah Desa Clekatakan, Gambuhan, Jurangmangu, Siremeng, Batursari, Penakir dan Cikendung. Selain di Pulosari dikembangkan juga di Kecamatan Moga seluas 600 hektare. (Saiful Bachri-49)
Sumber: suaramerdeka.com
Tanggal: 7 Maret 2017