HARIANJOGJA.COM (10/3/2017) | Produksi jagung di Kabupaten Ngawi dinilai minim sehingga pemerintah kabupaten (pemkab) setempat berniat memperluas lahan penanaman jagung.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemkab Ngawi menggandeng Perum Perhutani guna memperluas lahan penanaman jagung menjadi 20.000 hektare (ha) sebagaimana ditargetkan oleh Kementerian Pertanian.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono di Ngawi, Kamis (9/3/2017), mengatakan selama ini luasan lahan tanam jagung di Ngawi cukup sempit, yakni hanya sekitar 7.000 hektare per tahunnya.
“Guna mencapai luas lahan seperti yang ditargetkan pusat yakni seluas 20.000 hektare, kami akan bekerja sama dengan Perhutani setempat. Karena Perhutani masih banyak memiliki lahan di bawah tegakan yang bisa dimanfaatkan untuk menanam jagung,” ujar Bupati.
Menurut Budi Sulistyono, kondisi lahan jagung yang minim itu sempat menjadi sorotan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke Ngawi, Rabu (8/3/2017).
“Hal itu berbanding terbalik dengan luas lahan tanam padi di Ngawi yang mencapai 137.000 hektare setiap tahunnya,” tutur Bupati.
Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan benih dan pupuk gratis. “Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan memberikan bantuan hingga miliaran rupiah berupa benih dan pupuk. Soal waktunya masih dibahas lagi,” tambahnya.
Sementara, data Dinas Pertanian setempat mencatat, luas areal tanam padi di Ngawi mencapai sekitar 137.000 hektare. Dari luasan lahan tersebut, jumlah produksi padi daerah setempat mencapai hingga 800.000 ton per tahun.
Sumber: harianjogja.com
Tanggal: 10 Maret 2017