OKEZONE.COM (10/7/2017) | Di atas ketinggian 1.587 Meter dari Permukaan Laut (MDPL), panorama keindahan alam Kabupaten Bandung Barat (KBB) tepatnya di lokasi wisata Geger Bintang Matahari, Gunung Putri Lembang menampakan wujudnya. Di tanah seluas 5 hektar yang berlokasi di Kampung Gunung Putri, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Para wisatawan tampak silih berganti berdatangan. Selain untuk menikmati suasana alam, rata-rata dari mereka ingin menikmati keindahan alam Lembang yang disuguhkan langsung dari jauh.
Sebab selain panorama alam, para pengunjung pun bisa menikmati indahnya suasana sunset dan lampu kota saat malam. Sementara saat siang, para pengunjung dengan mata telanjang bisa melihat garis lurus patahan lembang dan tebing dan batu dari jauh. Belum lagi, keindahan alam lainnya, seperti pemandangan yang disuguhkan oleh Gunung Manglayang, Bukit Tunggul, Gunung Burangrang, dan Tangkuban Perahu yang dapat langsung dilihat dengan mata telanjang.
Hanya dengan membayar tiket parkir sebesar Rp5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp10.000 untuk kendaraan roda empat, para pengunjung sudah bisa menikmati itu semuanya. Bahkan, para wisatawan bisa berkemah di lokasi wisata tersebut.
“Liburan murah meriah tapi kita sudah dapat suasana alamnya dan kita juga bisa bawa anak-anak untuk mengenalkan tentang indahnya alam,” ujar Rodiyah (36) warga Jakarta yang sengaja datang ke lokasi wisata Geger Bintang Matahari, Gunung Putri Lembang. Menurutnya, wisata alam Geger Bintang Matahari Lembang bisa menjadi salah satu tujuan lokasi wisata selain dari lokasi wisata yang sudah marak ada di Lembang. Bagi para pengunjung yang ingin sedikit menikmati keheningan alam Lembang, lokasi wisata ini tentunya bisa menjadi salah satu pilihannya. “Di sini itu enaknya jauh dari hingar bingar kota, mungkin yang dihadirkan alam asli, tapi mesti begitu lokasinya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota Lembang,” katanya.
Administratur KPH Bandung Utara Denny Raffidin menuturkan, Geger Bintang Matahari (GMB), selain dikelola oleh Perum Perhutani-Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Utara (KPH BDU), juga melibatkan masyarakat sekitar hutan di desa Jayagiri yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). “Keterlibatan LMDH ini tidak lain untuk menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan di lokasi GBM, selain itu mereka juga yang digerakan untuk mengembangkan potensi kuliner, Cinderamata dan pelayanan terhadap tamu dengan prinsip Sapta Pesona,” ungkap Denny.
Sejak dibuka untuk umum pada 1 April 2016, spot GBM di Gunung Putri Lembang telah cukup menarik minat para wisatawan. Dengan begitu, wana wisata GBM telah membantu dalam hal pembangunan masyarakat desa sekitar melalui wadah LMDH Lembah Harapan Jaya. Ketua LMDH Lembah Harapan Jaya, Aif Aripin menyebutkan, tercatat dari bulan Juni 2016 sampai bulan Juni 2017, LMDH Lembah Harapan Jaya telah menerima profit sharing dari hasil pengelolaan wisata GBM sebesar Rp31,9 juta dari perhutani dan sebesar Rp23,3 juta dari pihak Desa Jayagiri.
Sumber : okezone.com
Tanggal : 10 Juli 2017