MEDIA INDONESIA (19/8/2017) | Berbagai objek wisata terus dibenahi karena sektor itu diyakini akan menjadi ikon dan investasi di masa depan.
Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, getol membenahi berbagai objek wisata yang akan menjadi ikon dan investasi di masa depan.
Destinasi yang menjadi andalan daerah ialah wisata alam, terkhusus gunung, hutan, dan waduk, seperti Gunung Cengklik, Gunung Puteh, Gunung Pencu, dan Gunung Manggir serta Waduk Tempuran dan Waduk Greneng yang mulai dibenahi.
“Dulu kedua puncak gunung itu ialah lahan liar dengan tanah bebatuan dan gersang tidak tergarap. Sekarang setelah dibenahi menjadi daya tarik wisatawan,” kata Penggerak Kelompok Sadar Wisata Suyoto, 42.
Sejak Desember 2016, kawasan itu memiliki fasilitas rumah teduh, rumah pohon, dan gardu pandang. Sejak awal Januari, wisatawan yang menggunakan roda empat dan roda dua terus meningkat.
Hanya, peningkatan kunjungan ke kawasan yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Blora itu juga membuat persoalan baru yang harus ditangani. “Jalan menuju daerah ini sudah banyak yang rusak,” tambahnya.
Blora juga memiliki keindahan alam air, seperti Waduk Greneng seluas 63 hektare yang dapat dikelilingi dengan menggunakan perahu motor. Mata wisatawan dimanjakan dengan sajian alam kehijauan di sekitar waduk.
Sementara itu, di Waduk Tempuran yang terletak di Desa Tepuran, Kecamatan Blora Kota, Blora, wisatawan dapat menikmati keindahan alam serta wisata kuliner.
Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Yeti Romdonah, mengakui berbagai objek wisata yang menarik.
Meski demikian, lanjut dia, tren wisatawan yang datang dari berbagai daerah sudah meningkat.
“Kita masih terus benahi dengan menambah berbagai fasilitas sarana dan prasarana bagi wisatawan,” kata Yeti.
Sejauh ini, lanjut dia, wisatawan dapat menikmati keindahan alam tanpa dipungut biaya. “Berbagai acara sedang kami susun untuk meramaikan objek wisata ini.”
Dalam hutan Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bloratengah mengembangkan sektor wisata sebagai pengembangan usaha di luar hasil kayu.
Rukman menambahkan pengembangan objek wisata di dalam hutan akan meningkatkan penghasilan perusahaan yang selama ini hanya mengandalkan hasil kayu.
“Jika selama ini kita mengandalkan usaha kayu terutama jati, ke depan kita akan kembangkan usaha sesuai dengan potensi yang ada,” kata Kepala Perum Perhutani KPH Blora Rukman Supriatna.
Apalagi, lanjut dia, KPH Blora memiliki banyak potensi, terutama wisata alam.
Salah satunya Goa Terawang yang mempunyai panjang 200meter dan terletak di kawasan hutan jati di ruas Jalan Todanan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.
Dengan menambah investasi Rp200 juta, ujar Rukman, Perum Perhutani menambah beberapa wahana, seperti permainan anak-anak dan kereta mini.
Rukman juga mengaku akan terus mengembangkan objek wisata lain di dalam hutan, seperti membangun kolam renang.
Sumber: Media Indonesia, hal. 18
Tanggal: 19 Agustus 2017