POJOKJABAR.COM (8/4/2018) | Wana Wisata Pokland memiliki luas sekitar 12,5 hektar di Kampung Salakopi, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Keberadaan tempat wisata yang sempat tenar di Kabupaten Cianjur ini disambut baik masyarakat, khususnya warga setempat. Banyak fasilitas permainan anak hingga dewasa telah tersedia.
Setiap pengunjung pun hanya tingggal menikmati bila ingin santai dan enjoy menikmati suasananya.
Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Suarna menuturkan, bila ada keyakinan dan keinginan kuat warga, serta sinergis dan mengutamakan rasa gotong royong saling memiliki pasti akan membuahkan hasil sempurna.
Perjalanan panjang mengkonsep wana wisata ini, warga kerja bakti membersihkan hutan sekitar tiga bulan.
“Berkat kerjasama dan kerja keras selama ini, alhasil kini bisa menikmati. Artinya, dari warga dan untuk kesehateraan warga,” ujar Suarna.
Pihak pengelola kini terus putar otak untuk menyediakan berbagai ragam permainan, memperkenalkan seni budaya secara bertahap diantaranya, rumah terbalik, macakal musium atau peralatan tani (wisata edukatif,red), kolam selfi kini lagi dibangun, playing fok, tunggangan kuda, kereta api, odong-odong dan fasilitas lainnya.
Kini Pokland bisa dibilang sebagai salah satu tempat wisata keluarga di Cianjur yang mengasyikan dan menjadi buruan wisatawan.
Banyak keluarga yang berkunjung langsung menggelar tikar, mengeluarkan perbekalan untuk menikmati bersama di bawah rindangnya pohon-pohon hutan pinus sambil menikmati segarnya udara.
Sekretaris LMDH, Ayi Juanda memaparkan, kedepanya akan ada konsep banyak wahana permainan di Poklan. Tapi di sini lebih ke alamiah dan natural.
Sehingga tidak merusak alam, tetap Sumber Daya Alam (SDA) di hutan ini terjaga keasliannya seperti Pokland dikelilingi banyaknya pohon vinus. Ada peningkatan secara berangsur pengunjung, baik dari luar daerah dan warga Cianjur.
“Ya, mungkin sebagian besar warga luar masih belum mengetahui keberadaan Pokland. Bahkan, dengan adanya Pokland PAD setempat lumayan meningkat mencapai Rp73 juta satu tahun,” pungkasnya.
Seperti diketahui, wana wisata yang satu ini dikelilingi hutan pinus, kini bisa dikatakan lagi ngehits. Sebelumnya, hanyalah sebuah tempat bernama Kampung Pongpoklandak atau tempat pengumpulan kayu wilayah Perum Perhutani KPH Cianjur, BKPH Ciranjang Selatan, RPH Bojongpicung.
“Harga tiket masuk cukup murah hanya Rp6000 per orang membuat orang pada betah menyaksikan pemandangan melihat keindahan Sungai Citarum, menjadi perbatasan antara Cianjur dan Bandung Barat. Pemandangan yang sulit didapat di tempat lain dengan latar yang bagus untuk berselfie ria bersama keluarga,” ujar Ayi.
Sumber : pojokjabar.com
Tanggal : 8 April 2018