Pengelolaan hutan yang baik harus berdampak terhadap kesejahteraan manusia, mendukung kelestarian alam dan menguntungkan bagi perusahaan. Untuk itu Direktur Utama Perum Perhutani, Bambang Sukmananto, dan Chief of Party IUWASH Louis O’Brien menandatangani nota kesepahaman kerjasama untuk mendukung pengembangan konservasi sumberdaya air dan adaptasi perubahan iklim, disaksikan oleh USAID Mission Director Indonesia, Andrew Sisson, di Jakarta, Rabu (16/1).
Bambang Sukmananto menyatakan konservasi alam merupakan kewajiban semua pihak bukan hanya tanggungjawab Perhutani saja. Sinergi dengan IUWASH dilakukan untuk membantu konservasi alam melalui pembuatan rorakan-rorakan di dalam hutan Perhutani. Resapan ini akan memperbaiki neraca sumberdaya air yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna air di wilayah hilir. IUWASH sebagai bagian USAID mendukung ketersediaan air baku bagi masyarakat sehingga akses masyarakat terhadap air bersih. Kegiatannya diwujudkan meliputi survey dan kajian terhadap suatu wilayah tangkapan mata air, pembuatan rorakan, pembangunan sumur resapan, penanaman pohon, seminar/ workshop, promosi dan diseminasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk website atau leaflet serta media komunikasi lainnya.
Program Air, Sanitasi dan Kebersihan Perkotaan Indonesia atau Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) adalah proyek lima tahun yang pembiayaannya didanai oleh Badan Pembangunan International Amerika Serikat atau United States Agency For International Development (USAID) dalam pengembangan program konservasi sumber daya air dan adaptasi perubahan iklim. [PR/M-6]
Suara Pembaruan hal. 18 ::: Kamis, 17 Januari 2013