WARTANASIONAL.COM (16/11/2018) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, Jawa Tengah, bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan mengembangkan wisata pendakian.
Supervisor Wisata dan Aset Perum Perhutani, KPH Kedu Utara Herman Sutrisno di Magelang, Jumat, mengatakan bahwa pendakian merupakan andalan dalam pengembangan wisata alam.
“Pendakian tetap menjadi andalan, karena kalau pembuatan lokasi selfie (swafoto) dalam satu, dua tahun peminatnya sudah turun, sedangkan pendakian pemintanya tetap stabil,” katanya.
Ia menyebutkan lokasi pendakian, antara lain di Gunung Prahu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Andong, Telomoyo, Ungaran, Seroja, dan Pakuwojo.
Ia menuturkan saat ini terdapat 53 pengelola base camp pendakian di sejumlah gunung tersebut.
Harga tiket pendakian rata-rata Rp10.000 per orang, tetapi juga ada yang masih Rp5.000 atau Rp6.000 per orang untuk pengenalan di basecamp yang baru dirintis masyarakat.
“Nantinya harga tiket akan dibuat standar, namun tidak mengubah begitu saja harga tiket, kami harus berkoordinasi dengan base camp. Apa pun penetapan harga tiket Perhutani tidak bisa, kami tidak bisa menaikkan kalau tidak ada kesepakatan dengan base camp,” katanya.
Ia menyampaikan mereka yang mengusulkan, seperti di Gunung Perahu ada usulan naik menjadi Rp15.000 per orang.
“Kami lebih mengedepankan peran teman-teman basecamp karena memang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, kalau sejahtera nanti hutannya juga lestari,” katanya.
Herman menuturkan guna menyatukan persepsi di antara pengelola basecamp, beberapa waktu lalu diselenggarakan jambore basecamp di Jumprit, Temanggung.
Dalam jambore tersebut, katanya juga dilakukan pelatihan tentang keamanan dalam pendakian dengan mengundang Basarnas.
Sumber : wartanasional.com
Tanggal : 16 November 2018