Menhut Lepasliarkan Sepasang Owa Jawa di Gunung Malabar

bertita rri.co.idKBRN, Bandung : Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Sabtu (15/6/2013) melepasliarkan sepasang Owa Jawa (Hylobates moloch) di kawasan Hutan Lindung Malabar Bandung Jawa Barat. Pelepasliaran ini dilakukan atas kerjasama Kementerian Kehutanan, Perum Perhutani dan Yayasan Owa Jawa.

“Saya sangat mengapresiasi upaya pelepasliaran Owa Jawa ini dengan harapan dapat membantu meningkatkan populasi di habitat alaminya, Saya juga menghargai upaya Yayasan Owa Jawa dan Perum Perhutani yang telah melakukan pelatihan tentang konervasi Owa Jawa kepada para Polisi Hutan dan Polisi teritorial Perum Perhutani, para pencinta alam yang tergabung dalam komunitas PGPI serta masyarakat sekitar untuk mendukung keberhasilan pelepasliaran Owa Jawa ini, ucap Menteri Zulkifli Hasan di Gunung Malabar Bandung Jawa Barat, Sabtu (15/6/2013).

Sepasang Owa Jawa yang diberi nama Kiki (bertina) dan Sadewa (jantan) tersebut berasal dari hewan peliharaan yang diserahkan oleh masyarakat dan telah direhabilitasi selama 5 tahun di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa di Resort Bodogol Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Kiki dan Sadewa telah menjalani rangkaian proses rehabilitasi mulai dari pemeriksaan dan perawatan kesehatan (karantina), sosialisasi, hingga tahap akhir proses rehabilitasi dengan membiasakan kehidupan di hutan. Keduanya juga dipastikan dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.

“Owa Jawa adalah salah satu jenis primata yang menjadi bagian penting dari kekayaan keanekaragaman hayati kita. Owa Jawa seringkali dijadikan flagship species yang merupakan simbol untuk meningkatkan kesadaran konservasi serta menggalang partisipasi semua pihak dalam aksi konservasi. Kelestarian Owa Jawa juga menjamin kelestarian hutan yang menjadi habitatnya dan kelestarian makluk hidup lainnya,” jelasnya.

Kawasan Hutan Lindung Gunung Malabar yang dikelola Perum Perhutani dipilih sebagai tempat pelepasliaran Kiki dan Sadewa karena habitatnya dipastikan memiliki ketersediaan pohon bahan pakan dan jaminan keamanan. Bagi Perum Perhutani, program ini juga merupakan contoh public-provate partnership yang menjadi dasar pembangunan berkelanjutan.

Owa Jawa merupakan satwa endemik Pulau Jawa, satu-satunya jenis primata tidak berekor dari keluarga Owa (Famili Hylobatidae). Kerabat Owa lainnya hidup di Sumatera (2 jenis), Mentawai (1 jenis) dan Kalimantan (2 jenis).

Menurut badan dunia IUCN, satwa ini berstatus terancam punah (endangered). Owa Jawa merupakan salah satu dari 14 spesies prioritas yang menjadi target pencapaian indikator kinerja Kementerian Kehutanan di bidang konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan periode 2010-2014.

Jumlah Owa Jawa yang hidup saat ini diperkirakan tidak lebih dari 4000 ekor. Daerah sebaran Owa Jawa di Pulau Jawa terus mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir karena habitatnya makin berkurang akibat tekanan pembangunan dan pertumbuhan populasi manusia. Resiko kepunahannya bertambah karena sebagian masyarakat menjadikan Owa Jawa sebagai satwa peliharaan. (Waddi/BCS)

Sumber : rri.co.id  (http://rri.co.id/index.php/berita/57021/Menhut-Lepasliarkan-Sepasang-Owa-Jawa-di-#.Ub0cN-dM9sk)
Tanggal : 15 Juni 2013

Share:
[addtoany]