METROTVNEWS.COM, Jakarta: Anak perusahaan Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring) akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar biomassa.
Pembangkit listrik itu akan memenuhi kebutuhan listrik dan energi panas (heat) pada pabrik pengolahan sagu yang dibangun Perusahaan Umum (Perum) Perhutani pada Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat.
Direktur Utama PLN Nur Pramudji menuturkan biaya investasi pembangkit listrik berbahan bakar biomassa sebesar Rp120 miliar untuk kapasitas 3 Megawatt (Mw). Pembiayaan berasal dari kas internal perseroan.
“Jadi investasi pembangkit listrik berbahan bakar biomassa itu biayanya tujuh kali dari pembangkit listrik berbahan bakar minyak (BBM), diesel,” katanya usai penandatanganan nota kesepahamanan (MOU) Penyediaan Tenaga Listrik dan Panas untuk Pabrik Sagu pada Distrik Kais, Papua Barat di PLN Kantor Pusat, Jakarta, Jumat (6/9).
Penandatangan nota kesepahaman dilaksanakan oleh Direktur Utama PLN Nur Pramudji dan Direktur Utama Perhutani Bambang Sukmananto. Kemitraan itu sebagai kesepakatan awal untuk melaksanakan kerja sama dalam rangka penyediaan tenaga listrik dan energi panas untuk kebutuhan pabrik pengolahan sagu milik Perum Perhutan.
Nur menuturkan Perhutani akan mengembalikan biaya investasi pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar biomassa kepada PLN. “Diangsur setiap bulan untuk pengembaliannya plus biaya operasinya itu relatif kecil, karena sisa pengolahan kayu pohon sagu akan dipakai untuk bahan bakar pembangkit listrik berbahan bakar biomassa,” ungkapnya.
Pembangkit listrik berbahan bakar biomassa akan beroperasi pada kuartal III 2013. Seiring, operasional pabrik pengolahan sagu.
Ia mengungkapkan umumnya perkebunan sawit menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar biomassa. “Kita (PLN) mendorong untuk dikerjakan oleh pengusaha kecil dan menengah, sedangkan PLN konsentrasi ke pembangkit berkapasitas besar,” ucap Nur. (Wibowo)
Jurnalis : Irvan Sihombing
metrotvnews.com | 06 September 2013 | 13.22 WIB