Perhutani Surakarta Ajak Investor Kembangkan Hutan Wisata di Soloraya

SOLOPOS.COM (27/7/2019) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta terus mengembangkan konsep hutan wisata di Soloraya untuk mendukung misi menggali potensi hutan tidak hanya sebagai konservasi alam melainkan untuk profit institusi dan masyarakat sekitar.
Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta, Sugi Purwanta mengatakan hingga saat ini terdapat 28 objek wisata berbasis hutan yang berkembang di Soloraya. Terbukti, hutan sebagai objek wisata menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan alam yang masih murni.
“Saat ini kami memandang wisata hutan sedang hits di kalangan masyarakat. Seperti Lawu Park Karanganyar dan Bukit Sakura Karanganyar menjadi salah satu objek wisata hutan yang di bawah pengawasan kami bekerja sama dengan investor yang sukses. Melihat itu, kami ingin terus mengembangkan konsep ini lebih lanjut dan terus berkembang,” ujar dia saat silaturahmi dengan manajemen Solopos di Griya Solopos, Jumat (26/7/2019).
Meskipun hutan menjadi objek wisata yang potensial, Sugi mengatakan pengelola tetap harus mengikuti aturan yang ditentukan Perhutani. Salah satunya dengan menggunakan bangunan nonpermanen di hutan yang dikelola. Sehingga, pengelolaan tidak merusak ekosistem hutan yang dijadikan objek wisata.
“Ada beberapa zona yang ditentukan untuk mengelola hutan. Kalau zona inti tidak boleh diapa-apakan. Bahkan jika ada pohon tumbang di hutan pada zona inti tidak boleh diambil atau dipindahkan. Kalau di zona pengelolaan boleh menggunakan, tapi tetap ada aturannya,” imbuh dia.
Selain itu, pengelolaan hutan sebagai objek wisata menjadi salah satu pemasukan bagi pihak Perhutani. Namun, masyarakat sekitar hutan juga menjadi bagian yang diperhatikan Perhutani agar ikut merasakan efek positif pemanfaatan hutan.
“Kalau ada investor yang tertarik mengelola juga harus ada kolaborasi dengan masyarakat. Nanti hasilnya saling berkolaborasi terkait output dan input. Sesuai dengan misi kami saat ini yaitu people, planet, and profit,” kata dia.
Junior Manajer Bisnis Perum Perhutani KPH Surakarta, Yohanes Cahyono Adi, mengatakan dari 32.000 hektare hutan di Soloraya, Karanganyar menjadi salah satu yang paling potensial untuk dikembangkan. Selain Karanganyar, pihaknya juga fokus mengembangkan wisata hutan di Klaten dan Wonogiri.
“Untuk di Klaten sendiri ada tujuh destinasi wisata hutan yang sedang dikembangkan. Selain itu ada Wonogiri juga,” kata dia.
 
Sumber : solopos.com
Tanggal : 27 Juli 2019