Ada Teluk Asmara di Dekat Gua Cina

040317-panorama-teluk-asmarMALANGPOST.NET (4/3/2017) | Malang Raya memiliki tempat-tempat indah yang masih tersembunyi di tengah hutan belantara. Tepat sekitar 1.850 meter dari Jalur Lintas Selatan (JLS), sebuah potensi alam pantai cantik nan indah bernama Teluk Asmara siap diperkenalkan pada masyarakat luas.

Kaur Humas Perum Perhutani KPH Malang, Gatot Sulis Wardoyo menyampaikan, 29 maret mendatang, pihaknya akan mengumumkan secara resmi wana wisata baru, Teluk Asmara tersebut kepada dunia.

“Teluk Asmara namanya. Dinamakan begitu karena tempat ini merupakan teluk yang memiliki pantai-pantai lainnya yang jika dilihat dari sisi tertentu membentuk seperti jantung atau simbol asmara,” ungkap Gatot saat ditemui Malang Post, Jumat (3/3).

Lebih lanjut Gatot menerangkan, terdapat dua pantai yang berada di kawasan Teluk Asmara tersebut. Yaitu Pantai Sumenggung dan Pantai Bangsong. Teluk Asmara dengan dua pantainya ini tergolong pantai yang tidak berisiko tinggi. Arus ombak yang ada di kawasan Teluk Asmara tidak membahayakan, karena secara alami Teluk Asmara memiliki pemecah gelombang.

“Pemecah gelombang alami itu adalah sebuah batu besar menyerupai pulau kecil yang berada di tengah,” jelas Gatot.

Arus ombak yang datang akan terpecah oleh batu besar tersebut sehingga meminimalisir ombak yang datang menuju bibir pantai. Teluk Asmara ini pun memiliki kejernihan air yang sangat indah dipandang. Jika dilihat dari kejauhan, warna air Teluk ini berwarna biru muda dan biru laut secara bersamaan.

Gatot meneruskan, Teluk Asmara tidak hanya akan menawarkan keindahan panorama dan pantai saja. Saat tim Perhutani menelisik lebih jauh, Teluk Asmara memiliki potensi sebagai tempat konservasi penyu.

“Ternyata warga sekitar sudah membuat kolam-kolam sendiri secara ilegal. Yang dibuat dan didagangkan sebagai kolam pancing. Kita tidak serta merta langsung menghalau kegiatan ini karena tidak berizin, tapi akan kami berdayakan dengan hal lain,” tutur mantan anggota Tim SAR ini.

Kolam pancing buatan warga sekitar yang tidak memiliki izin tersebut akan diubah sebagai tempat konservasi penyu. Pengolah kolam pancing akan dijadikan pengolah kolam konservasi penyu tersebut, dalam perkembangannya.

Sumber: malangpost.net

Tanggal: 4 Maret 2017