Asppehorti Keluhkan Tingginya Peredaran Buah Impor

INILAHCOM, TRENGGALEK (13/5) | Ketua Asosiasi Petani dan Pengolah Holtikultura (Asppehorti) Mustoha Iskandar mengaku kecewa lantaran buah impor merajai pasar dalam negeri.
Sekaligus Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengaku sedikit kecewa karena masih banyaknya buah impor yang mudah di dapatkan dipasar Indonesia.
“Kita bisa melihat berapa sekarang-sekarang ini berapa kontainer produk-produk holtikultura impor yang masuk ke Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia,” papar Mustoha yang juga Direktur Utama PT Perhutani di Desa Sawahan, Kecamatan Watu Limo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (13/05/2016).
Kata Mustoha, hal ini, seharusnya tidak terjadi, mengingat kekayaan dan sumber daya alam Indonesia begitu melimpah. Produk hortikultura berupa buah-buahan asli Indonesia cukup beragam dan melimpah.
“Seharusnya, ini tidak perlu terjadi, dengan potensi yang kita miliki saat ini, maka dari itu kita harus membangun holtikultura Indonesia ke depan dengan lebih baik lagi,” pesan dia.
Sebagai informasi, Indonesia lebih banyak melakukan impor terhadap produk hortikultura dibandingkan ekspor.
Berdasarkan pusat data Kementan, impor produk hortikultura pada 2013 mencapai 1,5 juta ton, atau sekitar 25,3% dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan nilai impornya mencapai US$ 1,5 miliar, atau turun 13% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah tersebut tidak lebih dari 10% total produksi nasional.
Sementara, capaian ekspor produk hortikultura pada tahun yang sama hanya 357 ton, atau turun 7% dari tahun sebelumnya dengan nilai US$ 422 juta, atau turun 11%.
Sejauh ini, produk hortikultura yang paling banyak masuk ke Indonesia berasal Amerika Serikat dan Selandia Baru. Produk mereka adalah Apel, Anggur, Kentang, dan Bunga.
Tanggal  : 13 Mei 2016
Sumber  : ekonomi.inilah.com