Asyik, ke Puncak Gunung Lawu Sekarang Bisa Pakai Motor Trail!

PERNAHKAH Anda mendaki gunung hingga mencapai puncaknya? Bila banyak kendala yang menyebabkan Anda tak kuat mencapai puncak, ada kemudahan bila Anda ingin mendaki Gunung Lawu.
Kini, Anda tak perlu lagi harus bersusah payah mendaki gunung dengan berjalan kaki hingga mencapai puncaknya. Pasalnya, sebentar lagi jalur pendakian baru untuk mencapai puncak Gunung Lawu akan segera dibuka untuk umum.
Berbeda dengan dua jalur pendakian yang sudah ada terlebih dahulu, yaitu Cemoro Kandang, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, dan Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, yang harus bersusah payah berjalan kaki untuk mencapai puncak Lawu. Melewati jalur pendakian baru, yakni Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Anda tak perlu lagi berjalan kaki. Pasalnya, di jalur pendakian baru ini, naik ke puncak Gunung Lawu bisa menggunakan motor trail. Tentu saja, Anda tak bisa mengendarai motor trail seorang diri menuju puncak melainkan ada pemandunya.
Pemerhati Gunung Lawu, yakni Polet—biasa dipanggil Pak Po—mengatakan bahwa selama empat bulan ini, dirinya bersama para pecinta alam, termasuk pihak Perhutani, terus menyelesaikan jalur pendakian baru ini. Nantinya, bila jalur ini sudah selesai, untuk mencapai puncak hanya membutuhkan waktu dua jam.
“Kecuali kalau musim hujan, jelas akan membutuhkan waktu hingga 7 jam lamanya,” katanya saat ditemui Okezone di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Menurut Pak Po, jalur pendakian baru yang ditemukan ini memanfaatkan jalan tikus yang biasa digunakan warga untuk mencari kayu bakar. Berkat jalan tikus para pencari kayu inilah, pendakian baru ini bisa cepat ditemukan jalur-jalurnya.
Nantinya, dari Tahura, pengunjung bisa mendaki dengan menggunakan motor trail hingga ke Pos 4 Suket Kuning. Di Pos 4, yang merupakan titik pertemuan dari jalur pendakian Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu, perjalanan menuju puncak Lawu atau Pos 5 bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki saja.
Ada sensasi tersendiri bila melalui jalur baru ini. Berbeda dengan jalur pendakian yang sudah ada, di jalur baru ini adenalin para pendaki benar-benar diuji saat naik ke puncak dengan menggunakan motor trail. Hanya saja, kendala terberat yang harus diselesaikan agar jalur pendakian baru ini bisa dipergunakan, yaitu tanah pendakian yang masih labil, berbeda dengan jalur pendakian lama. Masih labilnya tanah dijalur pendakian ini disebabkan karena pada jalur baru, masih jarang dilalui para pendaki karena dianggap medannya cukup berat.
“Penyelesaian masih terus kita lakukan. Kalau jalur ini sudah resmi dibuka, selain bisa naik ke puncak pakai motor trail, untuk tim evakuasi para pendaki yang tersesat paling cepat melalui jalur ini. Jadi, pengunjung bisa langsung merasakan masakan Mbok Yem di puncak lawu, tim evakuasi pun bisa cepat membawa korban dari puncak Lawu lewat jalur ini,” pungkasnya. (ftr)
Sumber  : www.travel.okezone.com
Tanggal  : 21 Maret 2014

Share:
[addtoany]