BANYUWANGI – Manfaat hutan adalah sebagai pengontrol suhu dan cuaca. Selain itu, sebagai penampung air hujan dan memunculkan mata air yang berguna bagi kehidupan. Secara ekonomi, hutan juga bisa menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.
Kawasan Hutan di Banyuwangi bisa menghasilkan kayu atau sesuatu yang dihasilkan dari pohon yang tumbuh. Misalnya, di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Barat terdapat pohon pinus dan pohon damar
Dari kedua macam pohon tersebut selain kayu yang bisa ditebang saat umur tertentu juga bisa dihasilkan getah dank opal atau gondorukem yang bernilai ekonomi tinggi. Getah dank opal tersebut biasa dalam bahasa Perhutani adalah produksi non kayu.
KPH Banyuwangi Barat selalu bermitra dengan Lembaga Masyarakat Desa hutan (LMDH) dalam menangani hasil hutan, keamanan lingkungan sekitar hutan hingga pelestariannya. Menangani hasil hutan, melalui LMDH dan anggotanya bisa memanen getah dan kopal. Selanjutnya getah dank opal tersebut disetorkan kepada Perhutani melalui Asisten Perhutani (Asper). Dari situ mereka bisa mendapatkan upah sesuai dengan berat yang disetorkan.
Keamanan lingkungan, dengan melibatkan LMDH dan masyarakat sekitar hutan yang bergantung pada hutan. Dengan begitu mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga hutan. Seandainya hutan tersebut tidak aman, baik pencurian kayu maupun kebakaran, maka hutan akan rusak, dengan begitu mata pencarian mereka juga hilang.
Dengan sistem kemitraan dengan LMDH tersebut, target produksi yang ditetapkan oleh KPH Banyuwangi Barat pada tahun 2012 lalu tercapai hingga 100 persen lebih. Baik untuk produksi kayu maupun produksi non kayu. Sebagai timbal balik dan terima kasih Perhutani kepada LMDH, Kamis lalu (13/3) lalu bertempat di Aula Perhutani Jalan Jaksa Agung 28 Banyuwangi diadakan acara serah terima sharing produksi tahun 2012. Hasil sharing tersebut mencapai 748.820.719 rupiah yang diserahkan kepada delapan belas LMDH di KPH Banyuwangi Barat.
“Hasil yang dibagikan masing-masing LMDH tidak sama, tergantung dari besarnya hasil produksi yang didapat,” ujar Administrator KPH Banyuwangi Barat, Adi Winarno, Shut, MM.
Bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, sekarang hasil sharing tersebut tidak diserahkan secara cash, melainkan ke rekening bersama dari LMDH tersebut. Tujuannya, imbuh Adi, selain untuk factor keamanan, agar anggota LMDH turut mengetahui besarnya nominal yang diterima. Selanjutnya hasil tersebut diserahkan sepenuhnya kepada LMDH untuk kemakmuran anggota. (c1/aif)
Sumber : Radar Banyuwangi, Hal 26
Tanggal : 20 Maret 2014