Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) optimis mencapai target nasional hasil produksi padi sebanyak 10 juta ton surplus beras, serta mampu memberikan kontribusi sedikitnya tiga persen sebanyak 300 ton untuk wilayah Banten.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Distanak Provinsi Banten, Deddy Ruswansyah, mengatakan, pencapaian tersebut berdasarkan hasil potensi lahan yang ada di Banten. Sehingga, pada akhir tahun 2011 dapat memenuhi atas target produksi nasional dengan melakukan langkah-langkah.
“Untuk langkah-langkah tersebut meliputi, baik langkah kebijakan, teknis dan aplikasi dilapangan,” kata Deddy, kepada Pelita, di ruang kerjanya, Senin (7/11).
Dikatakan, atas dasar langkah-langkah itu yang mengacu terhadap Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1 tahun 2010, tentang Gerakan Aksi Membangun Pertanian Rakyat Terpadu (Gempita Ratu). “Pergub tersebut, sebagai acuan payung hukum dalam melaksanakan program ini, guna pencapaian target nasional hasil produksi padi sawah, ladang dan komoditi jagung,” pungkas Deddy.
Selain itu juga, lanjut Deddy, untuk pengelolaan dalam produksi Badan Usaha Milik Petani (BUMT), pihaknya melakukan dengan pola-pola dengan cara menggandeng sebagai stakholder yang dilibatkan saat ini PT Vita Parm.
“Sedangkan untuk uji coba produksi tersebut di wilayah Banten Utara, meliputi di Kabupaten Serang dan Tangerang,” terangnya, seraya menjelaskan hal itu yang bertujuan untuk meringankan beban para petani yang terbelit oleh rentenir dalam bentuk permodalannya bisa terpecahkan.
Dengan demikian, lebih jauh Deddy mengatakan, pada akhir 2011 sampai 2012 nanti, pihaknya akan menjalin kemitraan dengan pihak-pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di antaranya PT Shanghiyang Sri, PT Pertani dan Perum Perhutani, yang juga bertujuan dalam Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). “Untuk tahap awalnya dengan menggandeng sediktinya tiga BUMN tersebut, dengan target sasaran 20 ribu hektar padi sawah, ladang serta komoniti jagung,” paparnya.
Atas semua program itu, masih kata Deddy, sebagai program unggulan yang prioritaskan berbeda dengan program-program biasa, seperti program Sekolah Lapang Tanaman Terpadu (SLPTT), Bantuan Langsung Pupuk (BLU), Bantuan Langsung Benh Unggul (BLBU), Traktor, Pompa Air dan Perbaikan jaringan Irigasi.
Untuk itu, Deddy menambahkan, pihaknya juga melakukan rapat dengan beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Banten, yang meliputi, Dinas Sumber Daya Air (DSDAP), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD). (roy/1)
Nama Media : PELITA
Tanggal : Selasa, 08 November 2011, Hal.01
Penulis : Roy
TONE : POSITIVE