Beras Dalam Negeri Mencukupi

Memasuki awal panen, kebutuhan beras nasional tercukupi selama dua bulan hanya dari lumbung padi Jawa Barat.

PEMERINTAH secara tegas mengatakan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras.
Stok beras dalam negeri dari hasil panen petani cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

“Beras cukup, tak perlu impor,” tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di sela-sela panen raya perdana musim tanam 2014-2015 di Desa Sukamelang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kemarin.

Dia memaparkan saat ini di Jawa Barat sawah seluas 500 ribu hektare sudah siap dipanen. Dengan rata-rata hasil panen sekitar 8 ton per hektare, stok beras kurang lebih 4 juta ton.

“Itu baru di Jawa Barat, belum Jawa Tengah dan Jawa Timur. Stok beras dari Jawa Barat sudah bisa dikonsumsi rakyat seluruh Indonesia selama dua bulan.”

Dia menambahkan stok beras yang mencukupi itu sudah dilaporkan kepada Presiden. Bahkan kebijakan tidak impor beras sudah diputuskan secara resmi dalam rapat kerja dengan Presiden. Kebijakan itu juga didukung para gubernur yang memiliki daerah lumbung padi nasional. Amran pun optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan.

Untuk mencapai swasembada pangan, pemerintah telah melakukan perubahan terhadap sejumlah regulasi, di antaranya mempercepat pencairan bantuan yang dibutuhkan petani, misalnya traktor.

Saat ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengirimkan 10 ribu traktor ke seluruh Indonesia hanya dalam waktu 10 hari. Adapun pada regulasi lama, bantuan traktor baru bisa diserahkan ke petani sekitar Mei-Juni.

“Dengan percepatan pemberian bantuan traktor, petani bisa langsung tanam kembali setelah panen,” tegasnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang ikut mendampingi Mentan menambahkan, ia bersama beberapa gubernur telah sepakat mewujudkan Indonesia tidak butuh impor beras. “Karena produksi beras dari petani sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Aher.

Dijelaskan Aher, Jawa Barat telah menerima bantuan 1.999 traktor dari Kementerian Pertanian. Pada tahun ini Kementerian Pertanian akan membagikan lagi 2.500 traktor ditambah 1.500 traktor dari Pemprov Jabar. Dengan demikian, pada tahun ini para petani di Jabar akan menerima bantuan traktor sebanyak 4.000 unit.Harga gabah Memasuki awal panen, penjualan harga gabah kering panen di tingkat petani cukup tinggi melampaui harga patokan pemerintah. Di Bali, rata-rata harga gabah kering giling dijual dengan kisaran Rp4.100 hingga Rp5.000 per kg. Sementara harga gabah dari pemerintah hanya Rp3.300 per kg.

Made Adi, petani Kuta Utara, Kabupaten Badung, menjual gabah Rp4.100 per kg dengan model borongan. Dengan harga jual yang tinggi Made mengaku lega karena masih bisa menikmati keuntungan.

Di Tuban, Jawa Timur, hanya sebagian petani di sejumlah kecamatan yang bisa menikmati mahalnya harga gabah pada awal masa panen. Sebagian tanaman padi milik mereka puso karena diterjang banjir. Menurut Warji, petani Kecamatan Plumpang, sekitar 200 hektare tanaman padi di wilayahnya tidak terselamatkan akibat banjir.

Pada bagian lain, sekitar 3.000 hektare areal padi gogo yang ditanam di lahan tidur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai dipanen perdana kemarin. Penanaman padi dilakukan dengan model tumpang sari di lahan tidur milik Perhutani, yang 15 hektare di antaranya di Kecamatan Bungursari.

(YK/RS/RZ/DG/PO/N-4) nurul@mediaindonesia.com
Sumber : Media Indonesia, hal. 25
Tanggal : 12 Maret 2015

Share:
[addtoany]