BPKD Siapkan Strategi Tarik PAD Baru dari Sektor Wisata

JABAREKSPRES.COM (01/07/2019) | Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bandung Barat akan bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap sektor wisata atau hiburan. Rencananya akan dibuka 10 destinasi wisata baru yang sudah dikunjungi langsung oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bersama jajaran Kepala SKPD baru-baru ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bandung Barat, Agustina Piryanti menyatakan, 10 objek wisata baru ini memiliki potensi PAD yang cukup signifikan. “Sesuai arahan Pak Bupati, hadirnya wisata baru ini bisa menambah PAD baru, yang harus dioptimalkan,” kata Agustina kepada Jabar Ekspres, Senin (1/7/2019).

Dia menjelaskan, selain menggali PAD, hadirnya objek wisata yang baru ini, harus berdampak juga pada perputaran ekonomi warga sekitar. Sehingga warga di area wisata bisa merasakan dampak positifnya. “Bukan hanya PAD-nya yang kami cari. Tapi, warga di sekitar wisata itu harus merasakan dampak ekonominya dari aktivitas para pengunjung yang datang,” katanya.

Dia mencontohkan, warga bisa berjualan dalam memenuhi kebutuhan para pengunjung yang datang. Bahkan, ke depan warga sekitar juga bisa membuat semacam ‘homestay’ untuk disewakan kepada para pengunjung. “Menyewakan homestay untuk menginap itu, merupakan salah satu potensi dalam menumbuhkan ekonomi baru bagi warga. Ada juga warga yang berjualan dan aktivitas ekonomi lainnya,” ujarnya.

Bila kunjungan wisata makin banyak dan menghasilkan PAD, kata dia, maka manfaatnya akan kembali lagi kepada masyarakat. Seperti untuk pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan sarana prasarana pendidikan, kesehatan, penerangan jalan umum (PJU) hingga bantuan untuk pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu).

“PAD yang dihasilkan ini manfaatnya untuk kepentingan masyarakat juga. Mulai dari pembangunan jalan hingga sarana kesehatan, pendidikan dan lainnya. Sehingga kami memiliki kewajiban untuk memaksimalkan PAD agar terus naik setiap tahunnya. Itu yang sedang kami kerjakan saat ini,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada 10 wisata yang baru saja, kata dia, namun penarikan PAD melalui pajak hiburan/wisata lainnya juga akan terus digenjot. Dia juga mengimbau kepada seluruh pengusaha atau pemilik tempat hiburan/wisata yang memiliki kewajiban membayar pajak diminta untuk lebih taat dan tertib tepat waktu.

“Sejauh ini kami terus bersinergi dengan PHRI dalam mengoptimalkan pendapatan pajak dari sektor hiburan atau wisata. Kewajiban pengusaha membayar pajak, dan kami pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan serta melakukan pembangunan infrastruktur ke setiap objek wisata,” ujarnya.

Seperti diketahui, pekan lalu Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna beserta jajaran Kepala SKPD mengunjung sejumlah destinasi wisata baru yang akan dikembangkan di tahun 2020.

Diantaranya wisata Bukit Senyum, Lembang Dano, Sindang Geulis, di Kecamatan Cikalongwetan. Kemudian Objek Wisata Buangan Cirata, dan Junghil di Kecamatan Cipeundeuy. Kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut dari MoU yang sudah ditandatangani oleh Pemkab Bandung Barat bersama dengan pihak Perhutani KPH Bandung Utara dan KPH Bandung Selatan.

“Kami optimis dengan dibukanya 10 destinasi wisata baru ini mampu menambah PAD baru. Minimal bisa mendapat PAD sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 70 miliar. Jadi, 10 destinasi wisata baru ini ditargetkan tahun 2020 kita bangun, 2021 kita mulai beroperasi,” kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna baru-baru ini.

 
Sumber : jabarekspres.com
Tanggal : 1 Juli 2019