PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan fasilitas kredit senilai minimal Rp 1 triliun kepada Perusahaan Umum (perum) Perhutani Pinjaman tersebut untuk memenuhi belanja modal dan operasional Perhutani tahun ini sebesar Rp 1,96 triliun.
Perhutani membutuhkan modal besar untuk membangun sentra-sentra industri berbasis sumber daya hutan dan pengembangan kerjasama Hutan Tanaman Industri.
“Kredit ini untuk membiayai proyek yang menguntungkan, baik untuk perusahaan maupun masyarakat yang ekonominya bergantung pada sektor kehutanan,” kata Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, Senin (30/5).
Direktur Kelembagaan BRI Asmawi Syam mengatakan, BRI mendukung pembiayaan Perhutani karena ini merupakan sinergi antar BUMN. Apalagi, imbuhnya, Perhutani adalah BUMN yang sangat sehat dan mencetak laba ratusan miliar dalam tiga tahun terakhir, tapi belum tersentuh fasilitas kredit. “Fasilitas pembiayaan ini membuat Perhutani fokus dalam mengembangkan bisnis dan investasi usaha,” ujarnya.
ANS Kosasih, Direktur keuangan Perhutani, mengatakan, selama ini perusahaannya belum tersentuh kredit karena mampu membiayainya sendiri. “Dengan berjalannya waktu, prinsip tersebut sudah tidak sesuai lagi,” katanya.
Karena mengandalkan dana sendiri, Perhutani lamban mengembangkan usaha. Padahal, saat sama, perusahaan swasta dan asing di sektor ini berkembang jauh lebih cepat. “Pinjaman BRI pasti akan meningkatkan kemampuan pengembangan industri dan investasi bisnis Perhutani sehingga akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan,” tutur Kosasih.
BRI juga siap memberikan kredit untuk PT Eksploitasi dan Industri Hutan (lnhutani) I, II, III, dan V total Rp 300 miliar. Selain untuk pembangunan Hutan Tanarnan In dustri, pinjarnan ini diharapkan bisa membantu menyehatkan kondisi Inhutani. “Kemungkinan untuk satu Inhutani saja Rp 60 millar. Ini, kan, untuk bikin sehat juga, kalau mereka tidak sehat, kami jadikan sehat,” beber Sofyan.
Nama Media : KONTAN
Tanggal : Selasa, 31 Mei 2011/h. 22
Penulis : Wahyu Satriani Ari Wulan
TONE : POSITIVE