BUMN Buka Sawah 100.000 Hektar

Badan Usaha Milik Negara bakal ikut terjun untuk menggarap sektor pertanian dan peternakan guna mendukung daya tahan pangan. Hal itu dilakukan dengan pencetakan sawah baru seluas 100.000 hektar dan upaya pembibitan sapi potong.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam kuliah umum di Institut Teknologi Bandung, Sabtu (17/3), menjelaskan, keputusan itu dijamin tidak akan melampaui kewenangan kementerian lain, seperti pertanian. ”Kami akan mencetak 100.000 hektar sawah baru di luar Pulau Jawa. Begitu pula dengan gerakan proberas untuk memanfaatkan lahan sawah milik warga yang kurang produktif,” ujar Dahlan.

Gerakan proberas merupakan skema kerja sama menggunakan sawah warga yang tidak lagi digarap secara intensif. Dahlan menjamin bisa menggenjot produksi hingga 7 ton per hektar dan selisih dari produktivitas semula akan dibagi. Selama ini, Indonesia masih mengimpor 1,5 juta ton beras setiap tahun.

Selain itu, Dahlan juga mengungkapkan rencana pembelian 100.000 ekor sapi untuk dikelola BUMN perkebunan sawit. Pakan sapi, menurut sebuah penelitian yang dikutip Dahlan, ternyata bisa memanfaatkan pelepah kelapa sawit.

”Setiap tahun Indonesia mengimpor 350.000 sapi potong setiap tahun, hal ini harus diubah,” katanya. Dahlan juga menginstruksikan Perum Perhutani agar membangun pabrik sagu di Papua. Dia mengharapkan Papua menjadi penghasil utama sagu di Indonesia. Saat ini, harga jual sagu dari Papua kalah bersaing dengan sagu dari Riau.

Deputi Menteri Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin menambahkan, pengiriman sagu dari Papua dapat menyumbang penurunan harga di sana. Selama ini, kapal yang penuh membawa barang menuju Papua pulang dengan muatan kosong sehingga ongkosnya membengkak. ”Apabila kapal-kapal kosong itu diisi sagu Papua, biaya angkut semakin ekonomis dan harga barang di sana ikut turun,” tutur Sumaryanto. (ELD)

Kompas, 19 Maret 2012. hal 10
 

Share:
[addtoany]