KEDU SELATAN, PERHUTANI (1/6) | Camat Bruno,  Wasit Diono menghimbau masyarakat yang tinggal di kawasan hutan untuk menjaga dan merawat hutan, baik hutan negara yang dikelola Perum Perhutani maupun hutan rakyat.

Berdasarkan pengamatan pemerintah Kecamatan Bruno, sejumlah mata air penyuplai air bersih masyarakat sudah tidak berfungsi. Hal itu disebabkan berkurangnya kawasan tangkapan air lantaran banyak pohon besar yang ditebang warga. Wasit Diono mengatakan pegunungan Bruno merupakan daerah tangkapan air yang menyuplai kebutuhan air di sejumlah wilayah, diantaranya Kecamatan Bayan, Kutoarjo, Kemiri dan Butuh. Kendati sampai sekarang belum terjadi kekeringan di Kecamatan Bruno, namun tingkat pengurangan air sudah terasa.

Pemerintah terus melakukan kampanye cinta lingkungan dengan menggalakan penanaman pohon kepada warga. Program tanam pohon digalakan setiap tahun yang dimasukan ke dalam sejumlah agenda tahunan, baik melalui pemerintah kecamatan maupun tingkat desa. Setiap desa diminta untuk giat melakukan penyuluhan kepada warga agar mau menanam dan memelihara pohon yang ada di sekitarnya.

Upaya tersebut juga untuk mengurangi tingkat bencana tanah longsor yang ada di Kecamatan Bruno. Pasalnya, hampir setiap tahun saat musim hujan, bencana tanah longsor selalu terjadi baik berskala kecil hingga besar. Bencana tanah longsor itu mengakibatkan kerugian material cukup besar, karena kerap menimbun permukiman warga. Camat berharap potensi bencana di Bruno bisa berkurang agar masyarakat hidup dengan tentram. (Kom-Pht/Kds)