Cegah Kebakaran Hutan Gandeng Komunitas

Tribun Jabar – Perhutani KPH Bandung Utara menggelar simulasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di kawasan Perhutani Jayagiri, Cikole, Minggu (1/11).

“Seiring dengan makin panjangnya musim kemarau. Kami menggelar simulasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan,” ujar Wismo Tri Kancono, Adrn Perhutani KPH Bandung Utara.

Dalam simulasi ini Perhutani KPH Bandung Utara menggandeng beberapa komunitas motor se-Bandung Raya. “Kami mengajak komunitas motor trail supaya berperan aktif dalam pencegahan kebakaran. Kegiatan mereka ini kan kebanyakan naik di gunung,” kata Wismo.

Cece selaku ketua reseue kebencanaan komunitas Tra-baz mengaku banyak mendapat pengetahuan terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan.

“Tadi kami langsung mempraktekan materi dengan simulasi pencegahan. Kami mendapat banyak pengetahuan terkait pemadaman kebakaran hutan kayak pemadaman, pendinginan, terus tingkat bahaya kehabisan oksigen pada saat kebakaran,” kata Cece.

Pihak Perhutani berharap jika dalam kegiatan bermotor di gunung terjadi kebakaran.

komunitas motor ini dapat membantu penanggulangan kebakaran hutan. “Mereka dapat menjangkau titik terdalam yang sulit dijangkau dengan materi yang sudah kami berikan,” kala Wismo.

Dari data Perhutani menurut Wismo tahun ini terdapat banyak titik-titik kebakaran hutan. “Tahun ini memang cukup banyak, tercatat 18 titik yang tersebar di empat BKPH (Bagian kesatuan pemangkuan hutan) BKPH Manglayang Barat, BKPH Lembang, BKPH Cisalak dan BKPII Padalarang,”
kata Wismo.

Dikatakan Wismo dari 18 titik kebakaran tersebut telah menghabiskan lahan sekitar 24,9 hektare lahan dari 20.000 hektar lahan yang dikelola perhutani. “Dari 20.000 hektare yang kami kelola ada 24,9 hektare yang terbakar, meningkat dari tahun lalu yang cuma 11 hektare,” kata Wismo.

Dari peningkatan kebakaran tersebut pastinya menelan kerugian. Pihak Perhutani sampai saat ini masih mengkalkulasi kerugian kebakaran hutan. “Kita masih mengkalk ulasi kerugian hutan. Pada umumnya kebakaran hanya di selasar dan tumbuhan bawah, kalau pohon pinus atau pohon besar relatif tidak terlalu banyak,” kata Wismo.

Dalam simulasi ini juga diundang beberapa komunitas dan sukarelawan lingkungan hidup, seperti polisi hutan, BPBD KBB, Komunitas motor trail, LMDII dan FPLH. “Kami berharap para komunitas ini dapat terpe-ran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan, kata Wismo.(aa)

Sumber : Tribun Jabar, hal. 8
Tanggal : 3 November 2015

Share:
[addtoany]